NEW UPDATE

Puasa Syawal: Puasa Seperti Setahun Penuh

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Salah satu dari pintu-pintu kebaikan adalah melakukan puasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ …

“Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, …” (HR. Tirmidzi, hadits ini hasan shohih)

Puasa dalam hadits ini merupakan perisai bagi seorang muslim baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, puasa adalah perisai dari perbuatan-perbuatan maksiat, sedangkan di akhirat nanti adalah perisai dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits Qudsi:

وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)

Oleh karena itu, untuk mendapatkan kecintaan Allah ta’ala, maka lakukanlah puasa sunnah setelah melakukan yang wajib. Di antara puasa sunnah yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam anjurkan setelah melakukan puasa wajib (puasa Ramadhan) adalah puasa enam hari di bulan Syawal.

Dianjurkan untuk Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Puasa ini mempunyai keutamaan yang sangat istimewa. Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

Pada hadits ini terdapat dalil tegas tentang dianjurkannya puasa enam hari di bulan Syawal dan pendapat inilah yang dipilih oleh madzhab Syafi’i, Ahmad dan Abu Daud serta yang sependapat dengan mereka. Sedangkan Imam Malik dan Abu Hanifah menyatakan makruh. Namun pendapat mereka ini lemah karena bertentangan dengan hadits yang tegas ini. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56)

Puasa Syawal, Puasa Seperti Setahun Penuh

Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)

“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

Orang yang melakukan satu kebaikan akan mendapatkan sepuluh kebaikan yang semisal. Puasa ramadhan adalah selama sebulan berarti akan semisal dengan puasa 10 bulan. Puasa syawal adalah enam hari berarti akan semisal dengan 60 hari yang sama dengan 2 bulan. Oleh karena itu, seseorang yang berpuasa ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan syawal akan mendapatkan puasa seperti setahun penuh. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56 dan Syarh Riyadhus Sholihin, 3/465). Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat ini bagi umat Islam.

Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan dan Dilakukan di Awal Ramadhan ?

Imam Nawawi dalam Syarh Muslim, 8/56 mengatakan, “Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fithri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.” Oleh karena itu, boleh saja seseorang berpuasa syawal tiga hari setelah Idul Fithri misalnya, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena dalam hal ini ada kelonggaran. Namun, apabila seseorang berpuasa syawal hingga keluar waktu (bulan Syawal) karena bermalas-malasan maka dia tidak akan mendapatkan ganjaran puasa syawal.

Catatan: Apabila seseorang memiliki udzur (halangan) seperti sakit, dalam keadaan nifas, sebagai musafir, sehingga tidak berpuasa enam hari di bulan syawal, maka boleh orang seperti ini meng-qodho’ (mengganti) puasa syawal tersebut di bulan Dzulqo’dah. Hal ini tidaklah mengapa. (Lihat Syarh Riyadhus Sholihin, 3/466)

Tunaikanlah Qodho’ (Tanggungan) Puasa Terlebih Dahulu

Lebih baik bagi seseorang yang masih memiliki qodho’ puasa Ramadhan untuk menunaikannya daripada melakukan puasa Syawal. Karena tentu saja perkara yang wajib haruslah lebih diutamakan daripada perkara yang sunnah. Alasan lainnya adalah karena dalam hadits di atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Barang siapa berpuasa Ramadhan.” Jadi apabila puasa Ramadhannya belum sempurna karena masih ada tanggungan puasa, maka tanggungan tersebut harus ditunaikan terlebih dahulu agar mendapatkan pahala semisal puasa setahun penuh.

Apabila seseorang menunaikan puasa Syawal terlebih dahulu dan masih ada tanggungan puasa, maka puasanya dianggap puasa sunnah muthlaq (puasa sunnah biasa) dan tidak mendapatkan ganjaran puasa Syawal karena kita kembali ke perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi, “Barang siapa berpuasa Ramadhan.” (Lihat Syarhul Mumthi’, 3/89, 100)

Catatan: Adapun puasa sunnah selain puasa Syawal, maka boleh seseorang mendahulukannya dari mengqodho’ puasa yang wajib selama masih ada waktu lapang untuk menunaikan puasa sunnah tersebut. Dan puasa sunnahnya tetap sah dan tidak berdosa. Tetapi perlu diingat bahwa menunaikan qodho’ puasa tetap lebih utama daripada melakukan puasa sunnah. Hal inilah yang ditekankan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin -semoga Allah merahmati beliau- dalam kitab beliau Syarhul Mumthi’, 3/89 karena seringnya sebagian orang keliru dalam permasalahan ini.

Kita ambil permisalan dengan shalat dzuhur. Waktu shalat tersebut adalah mulai dari matahari bergeser ke barat hingga panjang bayangan seseorang sama dengan tingginya. Kemudian dia shalat di akhir waktu misalnya jam 2 siang karena udzur (halangan). Dalam waktu ini bolehkah dia melakukan shalat sunnah kemudian melakukan shalat wajib? Jawabnya boleh, karena waktu shalatnya masih lapang dan shalat sunnahnya tetap sah dan tidak berdosa. Namun hal ini berbeda dengan puasa syawal karena puasa ini disyaratkan berpuasa ramadhan untuk mendapatkan ganjaran seperti berpuasa setahun penuh. Maka perhatikanlah perbedaan dalam masalah ini!

Boleh Berniat di Siang Hari dan Boleh Membatalkan Puasa Ketika Melakukan Puasa Sunnah

Permasalahan pertama ini dapat dilihat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk menemui keluarganya lalu menanyakan: “Apakah kalian memiliki sesuatu (yang bisa dimakan, pen)?” Mereka berkata, “tidak” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Kalau begitu sekarang, saya puasa.” Dari hadits ini berarti seseorang boleh berniat di siang hari ketika melakukan puasa sunnah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga terkadang berpuasa sunnah kemudian beliau membatalkannya sebagaimana dikatakan oleh Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha dan terdapat dalam kitab An Nasa’i. (Lihat Zadul Ma’ad, 2/79)

Semoga dengan sedikit penjelasan ini dapat mendorong kita melakukan puasa enam hari di bulan Syawal, semoga amalan kita diterima dan bermanfaat, serta menghadap Allah dengan hati yang bersih.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallaahu ‘alaa nabiyyina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallam.

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Senin 21 September 2009.

Menagisi Penghujung Ramadhan

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

KITA sudah di babak akhir, setelah puasa dijalani selama satu bulan Ramadhan. Tinggal mengira-ngira apakah kita termasuk orang yang taqwa? Ibarat permainan, kita bisa menerka hasilnya. Ini pula akan berbeda cara kita melepaskan Ramadhan, bahkan sebagian justru sedang memikirkan bagaimana cara menyambut lebaran dengan mempersiapkan pakaian, perabotan rumah tangga, makanan dan aseosiris.

Tamu agung Ramadhan akan kita lepaskan. Berbeda pula cara kita melepaskannya. Ibarat kerabat yang bertamu ke rumah kita, ada yang menyambut kedatangannya secara biasa-biasa saja karena dianggap tamu agung ini sudah tidak asing lagi karena kedatangannya setiap setahun sekali. Sehingga tak perlu disambut dengan perlakuan istimewa, karena tahun depan ia datang lagi. Maka ketika melepaskannya pun biasa-biasa saja. Bahkan banyak yang cuek. Artinya mau datang atau perginya Ramadhan, ia sibuk sendiri dengan aktivitasnya.

Tp berbeda halnya bagi hamba Allah yang beriman, paham akan keagungan Ramadhan, mereka pun menyambut dengan segenap perasaan kerinduan dan penuh penantian.Hamba seperti ini akan meningggalkan segenap aktifitasnya demi menyambut kedatangan ramadhan yang ditunggunya selang 11 bulan. Sebab ia akan mengetahui kalau kehadiran tamu ramadhan membawa rahmat dan baraqah serta hikmah-hikmah luar biasa laenny.
“Apabila ramadhan sudah meninggalkan kita semua, maka para malaikat,langit & bumi beserta isinya mengangis melepas kepergiannya.
Hanya saja manusia tidak bisa memahami dan mendengar tangisan dan kesedihan ciptaan Allah tersebut dengan panca indera kita” (dalam kitab Fadhail Amal).

Rasulullah saw selalu menangis tersedu-sedu bila bulan mulia itu berlalu. Bahkan ketika bulan Rajab muncul, di antara doa yang sering dilafadzkan Rasul saw, “Ya Allah, berkahilah hidup kami di bulan Rajab dan Syakban dan sampaikanlah usia kami hingga bulan Ramadhan”.
Dua hal membuat mereka menangisi kepergian ramadhan.
Pertama, karena haru juga bahagia atas kehadiran ramadhan, umat Muhammad saw kembali kepada fitrah, bersih dari noda dan dosa serta terbebas dari azab api neraka.
Kedua, menangis setelah tamu Allah kembali, manusia kembali berbuat kemaksiatan, Syetan2 dilepas lg dr belengguny & akhirny manusia bergelimang dengan dosa-dosa, berlaku sombong dan melampaui batas di atas permukaan bumi Allah.
Karena sebab inilah maka bumi menangisi kepergian bulan yang penuh rahmat, ampunan, ittiqum minnar ini.

Kalau Malaikat,langit dan bumi beserta isi menangisi kepergian ramadhan, lalu bagaimana dengan kita wahai saudarku,....???
Sepantasnya derai air mata lebih banyak kita tumpahkan saat-saat akan berpisah dengan bulan ramadhan. Namun sayangnya, belumlah sampai kepahaman kita akan keagungan ramadhan itu sendiri. Maka benarlah yang disebut dalam salah satu hadits oleh baginda Rasulullah saw; “Seadainya umatku paham akan keagungan puasa ramadhan, sungguh meminta akan semua bulan dalam setahun menjadi bulan Ramadhan”.

Lihatlah bagaimana kita bergembira saat ini, karena Ramadhan tinggal sehari,insya Allah.
Justru kita makin sibuk dengan hal-hal keduniawian, sibuk kecenderungan kehura-huraan dengan alasan menyambut Idul Fitri. Pasar-pasar/mall-mall sesak dengan manusia yang belanja aneka penganan dan pakaian. Sebaliknya rumah-rumah ibadah sudah sepi. Padahal Nabi saw menuntun kita agar “mengikat ikat pinggang sekuat-kuatnya” dan menghabiskan masa sepuluh akhir Ramadhan dengan i’tikaf. sesunggunya segala amal ditentukan oleh akhirnya. Segeralah berupaya untuk membebaskan diri dalam detik2 terkhir ini, perbanyaklah sholawat, perbanyaklah taubat dan istiqfar lalu bersegeralah beramal baik dan istiqomah.

Kita lihat tensi ibadah umat Islam dalam Ramadhan memang meningkat, namun selama pelatihan Ramadhan, dapat diaplikasikan dalam bentuk sikap dan pola keseharian usai Ramadhan. Misal, rajin membaca Alquran, gemar bersedekah, disiplin salat, tidak bergunjing, senang bersilaturrahmi, akrab dengan keluarga, dan lainya berupa amalan positif.
keberhasilan puasa ramadhan ini bkn qt tentukan dihari idul fitri/kemenangan,tapi keberhasilan se2org akan puasany,bs kita lht setelah berlaluny ramadhan,kl mank ibadah kita ms istiqomah dlm 11 bln kedepan mpe dtg ramadhan thn dpn,mk kita akan mendapat gelar sbg hamba2-Ny yg bertaqwa,insya Allah.
Tp jika sebalikny,berarti kita gagal dlm ujian dan gemblengan selama
1 bln diramadhan ini.

Wahai saudaraku,....
Satu hal paling utama adalah tidak sampe lalai dengan kesibukan dunia. Sebab seperti kilah Aidh Al Qarni, bahwa umur bagaikan mutiara, orang yang menghabiskannya untuk mentaati Allah, akan mendapatkan mutiara tersebut. Dia akan mendapatkannya pada hari dimana harta dan anak tak lagi dapat membantu,kecuali amal ibadah kita. Hanya orang yang berhati bersih yang selamat dari Azab-Nya.

Wahai saudaraku,....
Marilah kita menutup bulan ramadhan dengan istiqfar dan zakat fitrah. Siapa tahu, bisa jadi dosa besar yang telah kita perbuat hanya bisa diampuni pada malam-malam tersebut, bergegaslah untuk membebaskan diri kita, angkatlah kedua tangan kepada Allah Azza Wajalla, karena kita tidak tahu, boleh jadi, bulan Ramadhan tidak akan datang lagi kepada kita. Betapa gembiranya jika amal kita diterima. Ketika ke luar berhari raya menjadi suka cita. Sebaliknya, betapa sedihnya jika amal kita ditolak, yang menyebabkan meninggalkan bulan ini di dalam kebinasaan, kekecewaan, keletihan dan penyesalan.

Mudah-mudahan kita semua termasuk yang bersuka cita itu dan lebih arif menyambut lebaran. Tidak memaksakan kehendak di luar batas kemapuan diri sendiri karena sungguh bertentangan dengan pesan puasa, yaitu kemampuan menahan diri dan sabar menghadapi keadaan apa pun untuk menuju suatu yang lebih baik.
“Ya Allah terimalah apa yang terbaik dari apa yang kami kerjakan, hapuslah dosa-dosa kami, kedua org tua kami,saudara2 kami,teman2 kami,dan saudara semuslim dmnpun mrk berada,smg qt smua akan berkumpul kelak bersama para penghuni surga”
Amieeeeen,..61x.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

beribadahlah kepada Rabb-mu sampai datangnya kematian(al-Hijr:99)

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Sabtu 19 September 2009.

Ramadhan Jangan Kau pergi

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Ramadhan,
Jangan tinggalkan aku
Aku masih ingin bersamamu
Aku belum bisa memanfaatkan kesempatan yang kau berikan dengan baik

Ramadhan,
Jangan kau pergi
Aku tak kuat menerima label sbg pe-lapar dan pe-haus saja
Berilah kesempatan memperbaiki kualitas puasa saya

Ramadhan,
Tinggallah lebih lama lagi
Maafkan aku yang terlalu sibuk dengan urusan duniawi
Hingga kau tamu agungku tak sempat kujamu dengan baik

Ramadhan,
Seandainya kau harus benar-benar pergi
Berjanjilah kau akan kembali
Berjanjilah kau akan menemuiku lagi
Berjanjilah kau akan memberikanku kesempatan untuk membersihkan diri kembali

Ramadhan,
Seandainya kau benar-benar harus meninggalkanku
Doakanlah aku
Supaya kuat menghadapi bulan-bulan setelahmu
Supaya bisa mengamalkan bekal pendidikan darimu
Supaya aku bisa sll istiqomah menjaga ibadahku

Ramadhan,
Aku akan selalu merindukanmu
Selalu,..
Dan akan selalu
Merindukanmu

Ramadhanku,
Aku akan menantimu selalu

Yaa Allah,..Yaa kareeem,...
berikan kesempatan untukku
smoga bertemu kembali dengan Ramadhan ditahun depan.
Amieeeeenn,..61x.


Wahai saudaraku,...
mari qt renungkan selama ramadhan ini,apa yg sdh qt dapatkan?
mumpung masih ada sisa beberapa hari lg,marilah qt sama2 lbh meningkatkan kualitas ibadah qt kpd Allah Azza Wa'Jalla.
smoga nanti dgn berlaluny ramadhan,qt bnr2 bisa mendapat gelar orang-orang yang bertaqwa,amieeen,..61x.

"Yaa ayyuhaladziina aamanuu kutiba alaikumus siyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la allakum tataquun"

“ Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa."
(QS. Al-Baqarah ;183.)

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Kamis 17 September 2009.

Ramadhan yang Akan Pergi

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Ramadhan,.....
bagi setiap orang memiliki makna yang berbeda2.
Ada yang menjadikan ramadhan sebagai:

1). Bulan pelatihan (latihan hidup susah -makan minum terbatas-, latihan menahan sabar, latihan menjauhi perbuatan tercela)

2). Bulan istirahat (mengistirahatkan kerja pencernaan, istirahat dari pekerjaan …karena biasanya banyak liburnya atau jam kerja dikurangin)

3). Bulan jualan (terutama jualan kurma, petasan, kue, dll)

4). Bulan penuh ibadah (dimana-mana menjumpai orang beribadah:
di masjid - banyak yang tadarusan, di kantor-kantor saat istirahat banyak yang mengisi waktu dengan tilawah, dll)

Kalau saya pribadi memaknai ramadhan ini sebagai charger.
Manusia (kita akui saja) susah untuk istiqomah. Bulan ini rajin, bulan besok males. Biasanya saat ramadhan rajin… bulan setelahnya berkurang, dan semakin berkurang ketika mendekati bulan ramadhan berikutnya. Ketika ramadhan tiba, semua diperbaiki. Shalat wajib tepat waktu, shalat sunnah diperbanyak, tilawah setiap hari, penampilan juga diperbaiki. Begitu seterusnya. Dan kita acapkali berdoa agar ramadhan kali ini lebih baik dari ramadhan sebelumnya.
Betul-betul seperti charger ramadhan itu. Mengisi kekosongan ibadah dan ruhiyah. Jika mengisinya dengan benar, di akhir ramadhan ruhiyahnya akan terisi penuh dengan kebaikan.

Bisa kita bayangkan kalau bulan seperti ramadhan ini tidak hadir setiap tahun? hanya terjadi satu kali dalam sepuluh tahun misalnya.
Kualitas ibadah kita akan semakin merosot dan baru diperbaharui lagi setelah 10 tahun.
10 tahun? Lama sekali ya?
Sementara dalam hitungan 1 tahun,bulan,minggu,hari,jam,bahkan 1 menit itu saja banyak yang bisa tejadi. Apalagi 10 tahun?
Saat ramadhan begini, ibadah rasanya nikmaaaaaaaaaaaaaaat sekali. Semua ingin dikerjakan. Sampai yang sunnah (yang biasanya mungkin jarang dikerjakan) juga kita dikerjakan. Saya sempat terkesan dengan salah satu teman, yang biasanya kalau shalat cepat sekali, bulan ramadhan ini shalatnya agak lama, penuh dgn kekhusyuan,ditambah shalat sunah lagi. Kita yang biasa tilawah Al-qur’an mungkin hanya 2 lembar sehari (itu sudah mengeluh lelah), tp dibln ramadhan sprt ini bisa menyelesaikan 1 juz. Shalat malam yang biasanya terasa berat, bisa dengan ringan dilakukan. Subhanallaaaaaaah,.......!!

Sayangnya bulan ini akan segera berakhir hanya dalam hitungan hari. Banyak yang bersuka ria menyambut hari kemenangan itu dan bersorak meninggalkan bulan ramadhan. Seperti habis melepaskan satu beban.Tapi tak sedikit yang justru menganggap saat-saat ini justru saat yang paling menyedihkan. Sedih akan kehilangan syahdunya ramadhan.

Saya bisa merasakan kesedihan itu, di lingkungan tempat saya tinggal. Masjid-masjid tak akan lagi diramaikan suara tadarusan ibu-ibu di siang hari, tak akan ada lagi anak-anak TPA yang girang saat waktu menjelang maghrib, orang-orang yang bersegera ke masjid untuk melaksanakan shalat tarawih (yang tidak biasa ke masjid juga ikut memenuhi masjid), suara bapak-bapak tadarusan setelah tarawih, kultum dari para ustadz saat tarawih, kultum ba’da shubuh. Masya Allah,.. semua itu akan pergi. Begitu cepatnya Yaa Allah Yaa kareeem,.......?
Seandainya setiap bulan adalah bulan ramadhan.

Saudaraku,.....
Ada satu pemandangan yang begitu dasyat & menyejukkan di setiap bulan ramadhan. Banyak para muslimah yang biasanya mengumbar aurat, dibln ramadhan ini lebih berpakaian sopan dan bahkan memakai kerudung serta jilbab.
Saya senantiasa berharap dan berdoa, smoga diantara mereka ada yang tidak melepaskannya meskipun ramadhan akan segera berlalu.
amien,.61x.
Ada yang bertahan tapi ada pula yang tidak. Usai ramadhan kerudung serta jilbabnya disimpan kembali ke dalam lemari dan penampilan kembali seperti sedia kala.
Astagfirullahal adziim,.......

Setelah nanti berlaluny ramadhan thn ini,dlm 11 bln kedepanny smoga kita istiqomah menjadi hamba-hamba-Ny yg selalu bertaqwa,
Ya Allah pertemukanlah kami semua dengan ramadhan tahun depan.
Amieeeeeeeeeeeennn,..........61x.

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Jum'at 18 September 2009.

Zakat Fitrah

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Zakat Fitrah ialah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Kata Fitrah yang ada merujuk pada keadaan manusia saat baru diciptakan sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah akan kembali fitrah.

Yang berkewajiban membayar

Pada prinsipnya seperti definisi di atas, setiap muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya , keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggungannya baik orang dewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita. Berikut adalah syarat yang menyebabkan individu wajib membayar zakat fitrah:
Individu yang mempunyai kelebihan makanan atau hartanya dari keperluan tanggungannya pada malam dan pagi hari raya.
Anak yang lahir sebelum matahari jatuh pada akhir bulan Ramadhan dan hidup selepas terbenam matahari.
Memeluk Islam sebelum terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan dan tetap dalam Islamnya.
Seseorang yang meninggal selepas terbenam matahari akhir Ramadhan.

Besar Zakat

Besar zakat yang dikeluarkan menurut para ulama adalah sesuai penafsiran terhadap hadits adalah sebesar satu sha' atau kira-kira setara dengan 3,5 liter atau 2.5 kg makanan pokok (tepung, kurma, gandum, aqith) atau yang biasa dikonsumsi di daerah bersangkutan (Mazhab syafi'i dan Maliki)

Waktu Pengeluaran

Zakat Fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadhan, paling lambat sebelum orang-orang selesai menunaikan Shalat Ied. Jika waktu penyerahan melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat melainkan sedekah biasa.

Penerima Zakat
Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan/asnaf (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah/nilai zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikelurakannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya.

Sumber Hadits berkenaan dengan Zakat Fitrah
Diriwayatkan dari Ibnu Umar t.ia berkata : Rasulullah telah mewajibkan zakat fithrah dari bulan Ramadhan satu sha' dari kurma, atau satu sha' dari sya'iir. atas seorang hamba, seorang merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslilmin. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
Diriwayatkan dari Umar bin Nafi' dari ayahnya dari Ibnu Umar ia berkata ; Rasulullah telah mewajibkan zakat fithrah satu sha' dari kurma atau satu sha' dari sya'iir atas seorang hamba, merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslimin dan beliau memerintahkan agar di tunaikan / dikeluarkan sebelum manusia keluar untuk shalat 'ied. (H. R : Al-Bukhary, Abu Daud dan Nasa'i)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Rasulullah saw telah memfardhukan zakat fithrah untuk membersihkan orang yang shaum dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan keji dan untuk memberi makan orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum shalat, maka ia berarti zakat yang di terima dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah shalat 'ied, maka itu berarti shadaqah seperti shadaqah biasa (bukan zakat fithrah). (H.R : Abu Daud, Ibnu Majah dan Daaruquthni)
Diriwayatkan dari Hisyam bin urwah dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda : Tangan di atas (memberi dan menolong) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta-minta), mulailah orang yang menjadi tanggunganmu (keluarga dll) dan sebaik-baik shadaqah adalah yang di keluarkan dari kelebihan kekayaan (yang di perlukan oleh keluarga) (H.R : Al-Bukhary dan Ahmad)
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Rasulullah sw. memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fithrah unutk anak kecil, orang dewasa, orang merdeka dan hamba sahaya dari orang yang kamu sediakan makanan mereka (tanggunganmu). (H.R : Daaruquthni, hadits hasan)
Artinya : Diriwayatkan dari Nafi' t. berkata : Adalah Ibnu Umar menyerahkan (zakat fithrah) kepada mereka yang menerimanya (panitia penerima zakat fithrah / amil) dan mereka (para sahabat) menyerahkan zakat fithrah sehari atau dua hari sebelum 'iedil fitri. (H.R.Al-Bukhary)
Diriwayatkan dari Nafi' : Bahwa sesungguhnya Abdullah bin Umar menyuruh orang mengeluarkan zakat fithrah kepada petugas yang kepadanya zakat fithrah di kumpulkan (amil) dua hari atau tiga hari sebelum hari raya fitri. (H.R: Malik)

Hikmah disyari'atkannya Zakat Fitrah

Di antara hikmah disyari'atkannya zakat fitrah adalah:
Zakat fitrah merupakan zakat diri, di mana Allah memberikan umur panjang baginya sehingga ia bertahan dengan nikmat-l\lya.
Zakat fitrah juga merupakan bentuk pertolongan kepada umat Islam, baik kaya maupun miskin sehingga mereka dapat berkonsentrasi penuh untuk beribadah kepada Allah Ta'ala dan bersukacita dengan segala anugerah nikmat-Nya.
Hikmahnya yang paling agung adalah tanda syukur orang yang berpuasa kepada Allah atas nikmat ibadah puasa. (Lihat Al Irsyaad Ila Ma'rifatil Ahkaam, oleh Syaikh Abd. Rahman bin Nashir As Sa'di, hlm. 37.)
Di antara hikmahnya adalah sebagaimana yang terkandung dalam hadits Ibnu Abbas radhiAllahu 'anhuma di atas, yaitu puasa merupakan pembersih bagi yang melakukannya dari kesia-siaan dan perkataan buruk, demikian pula sebagai salah satu sarana pemberian makan kepada fakir miskin.

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.


Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Selasa 15 September 2009.

Mengenali dan Meraih Keutamaan Malam Lailatul Qodr

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Rasulullah SAW pada 10 terakhir Ramadhan ini meningkat amaliah ibadah beliau yang tidak beliau lakukan pada hari-hari lainnya.
Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang Rasulullah SAW pada 10 terakhir Ramadhan :

“Adalah Rasulullah SAW apabila memasuki 10 terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Keutamaan 10 Terakhir bulan Ramadhan :

Pertama : Bahwa Rasulullah SAW serius dalam melakukan amaliah ibadah lebih banyak dibanding hari-hari lainnya. Keseriusan dan peningkatan ibadah di sini tidak terbatas pada satu jenis ibadah tertentu saja, namun meliputi semua jenis ibadah baik shalat, tilawatul qur`an, dzikir, shadaqah, dll.

Kedua : Rasulullah SAW membangunkan istri-istri beliau agar mereka juga berjaga untuk melakukan shalat, dzikir, dan lainnya. Hal ini karena semangat besar beliau Rasulullah SAW agar keluarganya juga dapat meraih keuntungan besar pada waktu-waktu utama tersebut. Sesungguhnya itu merupakan ghanimah yang tidak sepantasnya bagi seorang mukmin berakal untuk melewatkannya begitu saja.

Ketiga : Rasulullah SAW beri’tikaf pada 10 Terakhir ini, demi beliau memutuskan diri dari berbagai aktivitas keduniaan, untuk beliau konstrasi ibadah dan merasakan lezatnya ibadah tersebut.

Keempat : Pada malam-malam 10 Terakhir inilah sangat besar kemungkinan salah satu di antaranya adalah malam Lailatur Qadar. Suatu malam penuh barakah yang lebih baik daripada seribu bulan.
Keutamaan Lailatul Qadr
Di antara nikmat dan karunia ALLAH SWT terhadap umat Islam, dianugerahkannya kepada mereka satu malam yang mulia dan mempunyai banyak keutamaan. Suatu keutamaan yang tidak pernah didapati pada malam-malam selainnya. Tahukah anda, malam apakah itu? Dia adalah malam “Lailatul Qadr”. Suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadr) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Al-Qadr: 1-5)

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata: “Bahwasanya (pahala) amalan pada malam yang barakah itu setara dengan pahala amalan yang dikerjakan selama 1000 bulan yang tidak ada padanya Lailatul Qadr. 1000 bulan itu sama dengan 83 tahun lebih. Itulah di antara keutamaan malam yang mulia tersebut. Maka dari itu Rasulullah SAW berusaha untuk meraihnya, dan beliau bersabda:

“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu”. (H.R Al Bukhari no.1768, An Nasa’i no. 2164, Ahmad no. 8222)

Demikian pula ALLAH SWT beritakan bahwa pada malam tersebut para malaikat dan malaikat Jibril turun. Hal ini menunjukkan betapa mulia dan pentingnya malam tersebut, karena tidaklah para malaikat itu turun kecuali karena perkara yang besar. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mensifati malam tersebut dengan firman-Nya:

Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar
ALLAH SWT mensifati bahwa di malam itu penuh kesejahteraan, dan ini merupakan bukti tentang kemuliaan, kebaikan, dan barakahnya. Barangsiapa terhalangi dari kebaikan yang ada padanya, maka ia telah terhalangi dari kebaikan yang besar”. (Fatawa Ramadhan, hal. 848)

Wahai hamba-hamba Allah, adakah hati yang tergugah untuk menghidupkan malam tersebut dengan ibadah …?!, adakah hati yang terketuk untuk meraih malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini …?! Betapa meruginya orang-orang yang menghabiskan malamnya dengan perbuatan yang sia-sia, apalagi dengan kemaksiatan kepada Allah.
Mengapa Disebut Malam “Lailatul Qadr”?

Para ulama menyebutkan beberapa sebab penamaan Lailatul Qadr, di antaranya:
1. Pada malam tersebut ALLAH SWT menetapkan secara rinci takdir segala sesuatu selama 1 tahun (dari Lailatul Qadr tahun tersebut hingga Lailatul Qadr tahun yang akan datang), sebagaimana firman ALLAH SWT :

“Sesungguhnya Kami telah menurukan Al-Qur`an pada malam penuh barakah (yakni Lailatul Qadr). Pada malam itu dirinci segala urusan (takdir) yang penuh hikmah”. (Ad Dukhan: 4)

2. Krn besarnya kedudukan & kemuliaan mlm tersebut di sisi ALLAH SWT.

3. Ketaatan pada malam tersebut mempunyai kedudukan yang besar dan pahala yang banyak lagi mengalir. (Tafsir Ath-Thabari IV/200)

Kapan Terjadinya Lailatul Qadr?
Malam “Lailatul Qadr” terjadi pada bulan Ramadhan.
Pada tanggal berapakah? Dia terjadi pada salah satu dari malam-malam ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

“Carilah Lailatul Qadr itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)”. (H.R Al Bukhari no. 1878)
Lailatul Qadr terjadi pada setiap tahun. Ia berpindah-pindah di antara malam-malam ganjil 10 hari terakhir (bulan Ramadhan) tersebut sesuai dengan kehendak Allah Yang Maha Kuasa.

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah berkata: “Sesungguhnya Lailatul Qadr itu (dapat) berpindah-pindah. Terkadang terjadi pada malam ke-27, dan terkadang terjadi pada malam selainnya, sebagaimana terdapat dalam hadits-hadits yang banyak jumlahnya tentang masalah ini. Sungguh telah diriwayatkan dari Rasulullah SAW : “Bahwa beliau pada suatu tahun diperlihatkan Lailatul Qadr, dan ternyata ia terjadi pada malam ke-21″. (Fatawa Ramadhan, hal.855)

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz dan Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud rahimahumallahu berkata: “Adapun pengkhususan (memastikan) malam tertentu dari bulan Ramadhan sebagai Lailatul Qadr, maka butuh terhadap dalil. Akan tetapi pada malam-malam ganjil dari 10 hari terakhir Ramadhan itulah dimungkinkan terjadinya Lailatul Qadr, dan lebih dimungkinkan lagi terjadi pada malam ke-27 karena telah ada hadits-hadits yang menunjukkannya”. (Fatawa Ramadhan, hal.856)
Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan shahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan :

Dari Rasulullah SAW, bahwasanya apabila beliau menjelaskan tentang Lailatul Qadr maka beliau mengatakan : “(Dia adalah) Malam ke-27″. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud dan Asy-Syaikh Muqbil dalam Shahih Al-Musnad)
Kemungkinan paling besar adalah pada malam ke-27 Ramadhan. Hal ini didukung penegasan shahabat Ubay bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu :

Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadr) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27. (HR. Muslim)

Tanda-tanda Lailatul Qadr;
Pagi harinya matahari terbit dalam keadaan tidak menyilaukan, seperti halnya bejana (yang terbuat dari kuningan). (H.R Muslim)

Lailatul Qadr adalah malam yang tenang dan sejuk (tidak panas dan tidak dingin) serta sinar matahari di pagi harinya tidak menyilaukan. (H.R Ibnu Khuzaimah dan Al Bazzar)

Dengan Apakah Menghidupkan 10 Terakhir Ramadhan dan Lailatul Qadr?
Asy-Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baz dan Asy Syaikh Abdullah bin Qu’ud rahimahumallahu berkata: “Rasulullah SAW lebih bersungguh-sungguh beribadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan untuk mengerjakan shalat (malam), membaca Al-Qur’an, dan berdo’a daripada malam-malam selainnya”. (Fatawa Ramadhan, hal.856)

Demikianlah hendaknya seorang muslim/muslimah … Menghidupkan malam-malamnya pada 10 Terakhir di bulan Ramadhan dengan meningkatkan ibadah kepada ALLAH SWT; shalat tarawih dengan penuh iman dan harapan pahala dari Allah I semata, membaca Al-Qur’an dengan berusaha memahami maknanya, membaca buku-buku yang bermanfaat, dan bersungguh-sungguh dalam berdo’a serta memperbanyak dzikrullah. Di antara bacaan do’a atau dzikir yang paling afdhal untuk dibaca pada malam (yang diperkirakan sebagai Lailatul Qadr) adalah sebagaimana yang ditanyakan Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah jika aku mendapati Lailatul Qadr, do’a apakah yang aku baca pada malam tersebut?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bacalah:

اللهم إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pemberi Maaf, Engkau suka pemberian maaf, maka maafkanlah aku”. (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Maka hendaknya pada malam tersebut memperbanyak do’a, dzikir, dan istighfar.

Wahai saudaraku,..jgn lp mlm ini adalah mlm 25/ganjil di 10 terakhir ramadhan,marilah qt berbondong2 tuk ber ikhtikaf ke masjid.
Semoga anugerah Lailatul Qadr ini dapat kita raih bersama, sehingga mendapatkan keutamaan pahala yang setara (bahkan) melebihi amalan 1000 bulan. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Senin 14 September 2009.

Keuntungan Orang Berzakat

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

“Sesungguhnya beruntunglah orang−orang yang beriman, yaitu orang−orang yang khusyu’ dalam shalatnya dan orang−orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang−orang yang menunaikan zakat.” (QS. Al Mu’minun (23): 1−4).

Lebih tegas lagi, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kesempurnaan Islam kalian adalah bila kalian menunaikan zakat bagi harta kalian.” (HR. Imam Bazzar).

Selain itu zakat juga akan membiasakan jiwa manusia mampu melepaskan diri dari jeratan hawa nafsu dan sifat kikir, disebabkan cinta buta kepada harta. Dengan menunaikan zakat kekayaan berarti seorang mu’min berhasil mengatasi dan menghinakan kencenderungan hawa nafsunya, lalu meringankan tangannya mengeluarkan infaq fii sabilillah.

Orang−orang yang tak mampu melakukan hal tersebut, disebut sebagai ‘abdul maal atau hamba harta. Rasulullah SAW bersabda, “Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba sutera”. (Muttafaq ‘alaih).

Bila jiwa telah dibersihkan dari kecenderungan yang berlebihan terhadap harta, maka seseorang akan dapat menghirup kehidupan dengan penuh ketenangan, dan menyerahkan ketaatannya secara mutlak kepada Allah SWT. Mereka adalah orang−orang yang mendapat anugerah Allah berupa dilenyapkannya rasa khawatir dan dihilangkannya rasa sedih, sebagaimana diungkapkan di dalam Al−Qur’an,

“Orang−orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut−nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan orang yang menerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati“. (QS. Al−Baqarah: 262)

Zakat, selain diwajibkan atas harta yang dapat terlihat, dan bisa diketahui serta dihitung oleh selain pemilik harta, juga wajib ditunaikan atas harta tersembunyi. Artinya yang tak dapat diketahui dan terhitung, kecuali pemiliknya. Karena itu mungkin saja bagi orang−orang yang lemah imannya akan menyembunyikan atau menutupi sebagian harta yang mereka miliki, hingga tidak terhitung zakatnya.

Namun, bagi seorang muslim yang bertaqwa, yang keimanannya mengakar dalam jiwa, akan menyadari betapa Allah SWT, Yang Maha Mengetahui pengkhianatan mata dan Yang Maha Mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati, akan tetap berlaku benar.

Meski tanpa adanya pengawasan secara zahir, ia senantiasa merasa bahwa dirinya dan seluruh yang ia miliki tak mungkin luput dari pengetahuan Allah SWT.

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.


Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Minggu 13 September 2009.

Panduan Mengeluarkan Zakat Harta

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Definisi:
1. Secara bahasa berarti :
a. Pembersihan/penyucian
b. Tumbuh dan berkembang
c. Pemberkahan
d. Keutamaan

2. Secara terminologis: berarti pemberian sebagian dari harta yang telah ditetapkan oleh agama kepada yang berhak menerimanya.
Zakat, menurut pengertian etimologis ini kadang-kadang disebut juga dengan sadaqah. Menurut Al-Mawardi :

قال الماوردي :الصدقة زكاة والزكاة صدقة يفترق الاسم ويتفق المسمى.
Artinya : Sadaqah adalah zakat, dan zakat adalah sadaqah, nama (keduanya) berlainan, tapi maksud dan fungsinya sama.

Dasar Hukum
1. Al-Quran :

وأقيموا الصلوة وآتوا الزكاة...
Artinya : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'. (Q.S. Al-Baqarah : 43).

2. Al-Hadist :

بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وحج البيت وصوم رمضان.

Artinya : Islam itu didirikan atas lima ; bersaksi bahwa tiada Tuhan sekain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, Membayar zakat, menunaikan haji ke baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan. (Muttafakun alaihi).

Macam-macam Zakat ;

1. Zakat Mal ( Harta).
a. Syarat wajib zakat :
1. Muslim
2. Merdeka
3. Sampai nishab
b. Syarat harta yang wajib dizakati :
1. Milik penuh
2. Harta yang dapat berkembang
3. Sampai nishab
4. Melibihi kebutuhan pokok
5. Bebas dari hutang
6. Sampai haul ( satu tahun)
c. Macam-macam harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya :
1. Emas dan Perak.
a. Dasar hukum

والذين يكنزون الذهب والفضة ولا ينفقونها في سبيل الله فبشرهم بعذاب أليم
"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (Q.S. At-Taubah : 34) .
b. Nishab dan kadarnya
1. Emas : 85 gram
2. Perak : 595 gram
3. Uang, berpedoman pada nishab emas dan perak
Adapun kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah sebanyak 2 1/2 %-nya

2. Hasil pertanian
a. Dasar hukum

كلوا من ثمره إذا أثمر وآتوا حقه يوم حصاده ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين
"Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin) ; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. Al-An'am : 141)

b. Nishab dan kadarnya
Nishabnya sebanyak 5 wasak yakni 300 sha' = 652,8 kg atau 653 kg.
Kadar zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 1/10-nya jika hasil tanaman tsb tumbuh dan berkembang tanpa disiram atau diongkoskan perawatannya kepada orang lain. Apabila pemeliharaannya menelan biaya maka kadar zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 1/20-nya.

3. Aset Perdagangan
a. Dasar hukum :

يا أيها الذين آمنوا أنفقوا من طيبات ما كسبتم ومما أخرجنا لكم من الأرض
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. (Q.S. Al-Baqarah : 267).
b. Syarat-syaratnya
1. Berbentuk suatu usaha yang terikat dengan adanya jula beli
2. Ada usaha untuk memperoleh untung atau laba.
c.Nishab dan kadarnya
Nishabnya berpedoman pada emas (85 gr) yang dihitung dari modal + laba. Kadar zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 2 1/2-nya.

4. Hasil yang dikeluarkan dari bumi (barang tambang)
a. Dasar hukum
Dasar hukumnya adalah sebagaimana dasar hukum (ayat) zakat barang perniagaan. (lihat diatas)
b. Bentuk : semua hasil tambang yang berharga baik padat maupun cair.
c. Nishab dan kadar barang tambang adalah berpedoman kepada nishab emas. Adapun kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah 2 1/2 %, yakni jika diperoleh dengan mencurahkan tenaga dan beaya. Dan apabila diperoleh dengan tidak menelan beaya dan banyak tenaga maka kadarnya 20% (1/5).

5. Binatang ternak.
a. Unta. dengan perincian zakatnya bisa dilihat dalam kitab-kitab fiqh konvensional.
b. Sapi / Kerbau :
Nisab dan kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah sbb. :
30 ekor : 1 ekor berumur 1 - 2 tahun.
40 ekor : 1 ekor berumur 2 - 3 tahun.
60 ekor : 2 ekor berumur 1 -2 tahun.
70 ekor : 1 ekor berumur 1 -2 tahun dan 1 ekor berumur 2 - 3 tahun.
c. Kambing :
Nishab dan kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah sbb. :
40 sampai dengan 120 ekor : 1 ekor .
121 sampai dengan 200 ekor : 2 ekor.
201 sampai dengan 399 ekor : 3 ekor.
400 sampai dengan 499 ekor : 4 ekor.
500 sampai dengan 599 ekor : 5 ekor.
Dan seterusnya.

6. Zakat Profesi.
Profesi dianggap sebagai pendapatan yang wajib di-zakati. Adapun batas nisab untuk profesi adalah senilai nisab emas (85 gram) dan jumlah yang wajib dikeluarkan adalah 2 1/2 %, dengan berpedoman pada harga emas pada saat wajib mengeluarkan zakat.

Cara mengeluarkan zakat profesi :
1. Apabila pendapatan bersih yang diperoleh dari profesi dalam satu waktu, telah mencapai nisab, maka waktu itu juga wajib mengeluarkan zakat.

2. Boleh juga mengeluarkan zakat profesi dengan tanpa ketentuan nisab dan tahun namun pada waktu diperoleh penerimaan. Ini pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Mu'awiyah (sahabat), Zuhri, Hasan Basri, beberapa ulama Syiah seperti Baqir, Shadiq, dan Nasir, demikian juga pendapat Dawud al-Dzahiri

3. Apabila pendapatan bersih dari profesi, bila dijumlah dalam satu tahun mencapai nisab yang ditentukan, maka harus mengeluarkan zakat dalam hitungan per tahun.
Yang dimaksud dengan pendapatan bersih adalah, pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi biaya kebutuhan sehari-hari.

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Sabtu 12 September 2009.

ZAKAT

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Zakat adalah rukun Islam ketiga, sebagaimana terdapat dalam hadits shahih dari Ibnu Umar Ra, bahwa Nabi Saw bersabda : Islam dibangun atas lima perkara : dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, dan haji bagi yang mampu.

Berikut kami jabarkan tentang hakikat zakat dan hukum-hukum yang berkaitan dengan permasalahan zakat, dan siapa saja yang berhak menerima zakat.

Pertama : Arti zakat
Menurut bahasa zakat mempunyai beragam makna diantaranya :
Bertambah dan berkembang
Pembersih : sebagaimana firman Allah : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka (at taubah 103)
Menurut syariat : sebagian dari harta tertentu yang disalurkan pada golongan tertentu

Kedua : hubungan antara arti bahasa dan syar'i

Zakat seperti arti bahasanya –bertambah dan berkembang- artinya bertambah didunia dan akhirat

Zakat walaupun nampak pada lahirnya mengurangi hakikat harta, tapi bekasnya adalah bertambahnya keberkahan pada harta itu. Allah telah membuka pintu rizki pada manusia sampai yang belum pernah terpikir olehnya, maka barang siapa menunaikan kewajiban atas hartanya maka dia akan mendapatkan sebagaimana firman Allah : Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya) Arrum 39. dan Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya (Saba' 39).

Ketiga : hukum zakat
Disyariatkannya zakat : perintah zakat diturunkan di Makkah secara global dan disyariatkan secara rinci pada tahun kedua hijrah Nabi Saw
Hukum menunaikannya : zakat adalah rukun Islam ketiga, dan diwajibkan setiap muslim untuk menunaikannya sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan.

Dalil-dalil diwajibkannya zakat :

Pertama : Dalil dari Quran
Allah berfirman : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka (at taubah 103)

Kedua : Dalil dari sunnah Nabi Saw
Dari Ibnu Umar Ra, bahwa Nabi Saw bersabda : Islam dibangun diatas lima perkara : dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, dan haji bagi yang mampu. (HR Bukhori dan Muslim)

Keempat : Hikmah dan beberapa faedah zakat

Faedah terhadap orang yang menunaikan zakat
Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari sedekah yang dikeluarkan, firman Allah : dan Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya (Saba' 39).
Sebagai pembersih jiwa dari kebakhilan dan membersihkannya dari sifat-sifat buruk, firman Allah : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka (at taubah 103)
Orang yang menunaikan zakat akan mendapatkan perlindungan pada hari kiamat dari sedekah yang dikeluarkannya
Zakat itu adalah dalil atas kesejatian iman, takwa dan ihsan orang yang melaksanakan zakat
Zakat menjadi penyebab ampunan dan rahmat Allah, firman Allah : Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".
Zakat akan menjadi penyebab penolak bala' dan penyakit, Nabi Saw bersabda : Obatilah orang-orang yang sakit dengan sedekah. (Shahih jami')
Keikhlasan dan menyembunyikan ketika menunaikan zakat akan memadamkan amarah Tuhan, sebagaimana sabda Nabi Saw : Sedekah dengan sembunyi-sembunyi dapat memadamkan amarah Tuhan. (Shahih jami')
Zakat dapat melebur kesalahan, sabda Nabi Saw : Sedekah dapat melebur memadamkan kesalahan sebagaimana air dapat memadamkan api. (Shahih jami').

Faedah zakat terhadap orang fakir :

a. Membersihkan orang fakir dari sifat dengki dan benci terhadap orang kaya
b. Zakat dapat mencegah orang fakir dari perbuatan dosa, seperti mencuri dan menipu karena harta zakat yang didapatnya mampu mencukupinya
c. Zakat akan melahirkan kasih saying orang fakir terhadap orang kaya

Faedah zakat terhadap masyarakat :
a. Kebaikan akan didapat dan keberkahan akan turun, sebagaimana sabda Nabi Saw : tak seorang kaumpun yang tidak mengeluarkan zakat kecuali Allah akan melarang mereka tetesan dari langit (hujan). Shahih ibnu Majah
b. Tersebarnya sifat tolong-menolong dan tenggang rasa antar individu masyarakat.
c. Akan terwujud keamanan dan kedamaian serta menurunnya kriminalitas, karena semua merasa terkasihi oleh sesamanya.
d. Akan terwujud unsure terpenting bagi kemenangan terhadap musuh, Allah berfirman : (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar. (Al Hajj 41)
e. Akan meminimalkan rasa dengki, karena orang kaya memperhatikan orang miskin.

Faedah zakat terhadap harta :
a. Zakat sebagai pembersih harta.
b. Akan menambah harta dan Allah akan menjaganya dari bencana yang akan menimpa hartanya.
c. Hilangnya keburukan pada harta tersebut, sebagaimana sabda Nabi Saw : Barang siapa menunaikan zakat hartanya maka telah hilang darinya keburukannya. (HR At Thabrani dalam kitab Al Awsath dan Ibnu Huzaimah dalam kitab shahihnya).

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Jum'at 11 September 2009.

AMALAN PADA MALAM-MALAM LAILATUL QADAR

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Berikut ini dapat diamalkan pada malam lailatul qadar (sebaiknya mulai tengah malam):

1. Sholat sunat wudu’.

2. Sholat sunat hajat , berdoa kpd Allah minta dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar.

3. Membaca al-Quran.

4. Istighfar:

ASTAGHFIRULLAAHAL’AZHIIMA WA ATUUBU ILAIHI

5. Zikrullah:

LAA ILAAHA ILLALLAAH(U) ;
LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADAN(R)-RASUULULLAAH(I);
ALLAAHU AKBAR

6. Bertasbih:

SUB-HAANALLAAHI WAL-HAMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL’ALIYYIL’AZHIIM(I);
SUB-HAANALLAAHI WA BIHAMDIHI SUB-HAANALLAAHIL’AZHIIM(I);
SUB-HAANA RABBIYAL A’LAA

SUB-HAANA RABBIYAL’AZHIIMI WA BIHAMDIH(I)

7. Salawat:

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD

8. Sholat sunat tahajjud.

9. Sholat sunat tasbih.

Orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar dipercayai akan terus dingin badannya karena dihampiri oleh para malaikat (sebentar saja). Hendaklah segera membaca:

ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII

Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud: “Barangsiapa beribadat sesaat pada malam Qadar, kira-kira selama seorang penggembala memerah susu kambingnya, maka adalah lebih disukai Allah daripada berpuasa setahun penuh. Demi Allah yang telah mengutus daku dengan hak menjadi nabi, sesungguhnya membaca satu ayat dari al-Quran pada malam Qadar adalah lebih disukai Allah daripada mengkhatamkannya pada malam-malam yang lain.”

Dari Aisyah r.a bahwa dia mengatakan, aku bertanya: “Ya Rasulullah, kalau aku bertepatan dengan malam Qadar, maka apakah yang patut aku baca? Jawab Rasulullah s.a.w.: Ucapkanlah:

ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan Yang Maha Pemaaf lagi Pemurah, yang suka memberi kemaafan, maka maafkanlah aku.”

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Kamis 10 September 2009.

Ibadah Malam Lailatul Qadar

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Bulan suci Ramadhan ini selain demikian banyaknya berkah yang diberikan oleh Allah SWT, hari demi hari bagi mereka yang melaksanakan rangkaian ibadah puasa, melaksanakan shalat tarawih serta rangkaian ibadah lainnya, insya Allah akan mendapat rahmatNya. Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah satu malam yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia, yaitu Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar . Jangan kita lewatkan bulan suci ini sehingga kita merugi, karena belum tentu kita akan bisa kembali bertemu pada tahun berikutnya. ”Bulan Ramadhan adalah bulan yang awalnya penuh rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah kebebasan dari neraka” (HR Ibnu Huzaimah).

Beberapa ulama berpendapat, termasuk Hujjatul Islam Imam Ghazali yang menyebutkan bahwa Lailatul Qadar itu biasanya turun pada tanggal-tanggal ganjil, yaitu malam 21, 23, 25, 27 dan 29. Ada apa sebenarnya dengan Lailatul Qadar sehingga begitu istimewa dalam Ramadhan? Karena pada malam Lailatul Qadar itu Allah membuka pintu doa, dan doa pada Lailatul Qadar sangat maqbul. Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Alquran pada malam kemuliaan (di bulan Ramadhan). Tahukah kamu malam kemuliaan itu. Malam kemuliaan (Lailatul Qadar) adalah malam yang lebih utama dari seribu bulan. Pada malam itu, turun para Malaikat beserta Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS Al-Qodar : 1-5).

Ada beberapa hadis yang menunjukkan betapa ruginya seseorang yang tidak pernah berusaha mencari Lailatul Qadar. Menurut Sheikh Abdul Aziz bin Baaz dan Sheikh Salleh Munajjid beliau berkata; “Seorang Islam haruslah mencari malam 10 terakhir Ramadhan sebagaimana Rasulullah SAW mengarahkan umatnya menuntut ganjaran dan pahala di mana seseorang yang mendirikannya dan iman dan azam malam tersebut, dia akan menerima ganjarannya dan jika tidak bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Barangsiapa yang berqiam di malam Qadar dengan keimanannya maka Allah akan mengampunkan dosanya yang telah lalu”. Dalam riwayat lain, “Barangsiapa yg berqiam dan mencarinya kemudian ia akan diampunkan dosa yang sebelumnya dan yang terakhir.”

Untuk mencari malam Lailatul Qadar, apakah yang harus kita lakukan? Apakah kita cukup mengerjakan tarawih, witir, shalat sunnah muthlaq, tahajud, i’tikaf serta wirid-wirid yang ma’tsur (berdasarkan penuturan Nabi SAW), dan berdoa?. Untuk lebih memantapkan hati, salah seorang pembimbing pengajian Ibu-ibu yang sangat terkenal, Ustadzah H.K.Moethalib mengajarkan kepada penulis untuk melaksanakan “Shalat Lilatul Qadar.” Dimana menurut beliau karena demikian rahasianya malam tersebut, maka sebaiknya kita melaksanakan shalat Lailatul Qadar dengan pembagian waktu, pada malam tanggal 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25 dan 29 Ramadhan, yang disebutnya sebagai Lailatul Qadar biasa, dan malam 27 Ramadhan disebut Lailatul Qadar Akbar.

Shalat Lailatul Qadar biasa dilaksanakan 4 rakaat. Niatnya adalah “Usholi sunatan fii lailatil qodri arba’a roka’atin lillahi ta’alaa. Allahu Akbar.” Rakaat 1, 2, 3, 4 sama, Al-Fatihah 1x, At-Takatsur 1x, Al-Ikhlas 3x. Tanpa atahiyat awal pada rakaat 2, langsung ke atahiyat akhir pada rakaat 4.

Shalat Lailatul Qadar Akbar dilaksanakan pada malam 27 Ramadhan dengan niat Lailatul Qadar Akbar 12 rakaat. Masing-masing dilaksanakan 2 rakaat lalu salam, dilakukan enam kali. Niatnya “Ushalli Sunatan fii Lailatil Qodri Rok’ataini Lillahi Ta’alaa. Allahu Akbar.” Rakaat 1,2 sama, Al-Fatihah 1x, Al-Qodar 1x dan Al-Ikhlas 15x.

Bacaan sesudah salam :

- Illa hadlrotin Nabiyyil Mustofa S.A.W - Al-Fatihah 1X.

- Alaa hadzihin niyyah wa likuli niyyatin sholihah ila diriku, Isteri/Suamiku, anak-anakku, cucu-cucuku, mohon kokoh iman Islam, diampuni segala dosa, bila kelak kembali kepada Allah SWT dalam khusnul khatimah,Amin, Al-Fatihah 1X.

- Al-Ikhlas 3X, Al-Falaq 1X, An-Nas 1X, Ayat Kursi 1X.

Dilanjutkan dengan dzikir sebagai berikut :

SUBHANALLAHI WABIHAMDIHI SUBHANALLAHIL ‘ADZIM (11X, 33X atau 200X).

LAA ILAHA ILALLAH WAHDAHU LAA SYARIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN DAA-IMUN LAA YAMUUTU ABADAN BIYADIHI BIYADIKAL KHOIR, WA HUWA’ALAA KULI SYAI-IN QODIR (11x, 33 ATAU 200x).

ASTAGHFIRULLAHHAL ADZIIM ALLADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYUUUM WA ATUBU ILAIHH (11x, 33x, 200x)

ROBBIGHFIRLI, WARHAMNII, WATUB’ALAYYA (7x, 17x, 70x ATAU 100x)

“ALLAAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILLAHA ILLAA ANTA KHOLAQTANI WA ANNAA ‘ABDUKA, WA ANNA ‘ALAA ‘AHDIKA, WA WA’DIKA MASTATHOT’TU A’UDZUBIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU ABU’U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BIDZAMBIKA FAGHFIRLI, FA INNAHU LAA YAGHFIRUDZ-DZUNUBA ILLAA ANTA (7x, 11x, ATAU 33x).

Ditutup dengan shalawat-shalawat, Pengampunan Dosa, Shalawat Ruh, Shalawat Mudah skratul maut, khusnul khatimah, darojah, Umiyyi, Awalin, Mubrom, Pegadilan, Nur, As-Suruur, Nuuridz-Dzati, Hiilati, Istighotsah dan lain-lain.

Demikian sedikit tentang malam Lailatul Qadar yang merupakan malam yang kita tunggu-tunggu, serta tambahan pengetahuan tentang ibadah sunnah yang bisa dilakukan dalam menyongsong malam terbaik tersebut. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita dan orang tua kita, serta memberikan tambahan nikmat sehat, tambahan nikmat panjang umur, memberikan ridho dan rahmatnya kepada kita sekalian dalam upaya kita mendapatkan malam Lailatul Qadar yang sangat istimewa tersebut, Amin. Mazz adeeth memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang tulus serta niat berbagi.


Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Kamis 10 September 2009.

Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Lailatul Qodar, betapa mulianya malam itu!
Al-Qur'an menginformasikan bagaimana para Malaikat
dan Jibril sndr turun ke bumi atas izin Allah SWT.
bagaimana malam itu dilukiskan sebagai mlm yg lebih mulia
dari seribu bulan, pada mlm itu bumi penuh sesak dengan
kehadiran para malaikat2 Allah.

Rosul menganjurkan kita untuk mencari malam itu,karena
saking mulianya sehingga dirahasiakan kepastiannya oleh Allah.
Rosul hanya memberi petunjuk untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan,khususnya di malam-malam yang ganjil.

Pertanyaannya, di sepuluh malam itu apa yang sebaiknya kita lakukan? Persiapan apa yang harus kita lakukan menunggu datangnya para tamu agung dari langit itu,sikap apa yang harus kita ambil ketika ternyata para
tamu itu mampir ke rumah2/kemasjid2 tempat kita beriktikaf,& akhirnya, ibadah apa yang mesti kita lakukan di saat datangnya malam itu?

Banyak riwayat yang menjelaskan hal itu, banyak pula
saran dan kisah para ulama yang bisa kita jadikan
patokan. Namun, saya menyarankan untuk melakukan dua hal;

1). banyak-banyaklah berdekah.
Sungguh hanya dibumi inilah kita mendapati saudara kita yang
kekurangan. Hanya di bumi orang-orang kaya memberikan
makanan kepada kaum fuqoro wal masakin.

2). merintih dan menangislah kita untuk memohon ampunan Allah.

Dua amalan itu merupakan amalan yang malaikat tak
sanggup melakukannya. Bukankah di langit tak ada yang
miskin, sehingga mustahil malaikat bisa bersedekah.
Malaikat yang suci itu tentu saja tak pernah melakukan
maksiat, karenanya mereka adalah suci. Mereka tak
pernah merintih dan menangisi dosa mereka.
Kitalah yang mampu melakukannya wahai saudaraku,...

Dalam Tafsir al-Fakhr ar-Razi diceritakan bagaimana Allah berkata ;
''rintihan pendosa itu lebih aku sukai daripada gemuruh suara tasbih''.

Malaikat mampu melakukan tasbih, namun gemuruh suara tasbih dari
para malaikat kalah kualitasnya dibanding rintihan dan
tangisan kita yang memohon ampun pada Allah SWT.

Wahai saudaraku,......
Mari kita sambut Lailatul Qodar dengan dua amalan
yang bahkan malaikat pun tak sanggup melakukannya.
Bersedekah-lah.... kemudian menangis dan memohon
ampunan ilahi.
Siapa tahu, ada malaikat yang bersedia
mampir ke rumah2,kemasjid2 tmpt kita iktikaf ; dan malam itu menjadi milik
kita, insya Allah!

Pada malam itu perbanyaklah berzikir dan istighfar kepada Allah SWT atau membaca Al-Quran dengan tartil sesuai dengan makhroj dan tajwidnya,serta sambil tadabur yaitu memahami dan menghayati
artinya, walaupun barangkali secara globalnya saja.
Sykukur-syukur kalau kita bisa sampai menangis (dari hati yang paling dalam). jgn lp bw sapu tangan/tissu ya,.?
qiqiqi,..61x.

perbanyak membaca doa yg diajarkan Nabi Saw yaitu bacaannya sbb:
'' Allahumma innaka afuwwun kariim tuhibbul afwa fafuani ''

smoga kita smua mendapatkan mlm yg amat mulia itu (''LAILATUL QODAR''), insya Allah,..amieen,.61x.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Rabu 09 September 2009.

Hikmah Malam Lailatul Qadar

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Sesunguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pd mlm kemuliaan. & tahukah km apakah mlm kemuliaan itu. Mlm kemuliaan itu lbh baik dr seribu bln. Pd mlm itu trn malaikat2 & malaikat Jibril dgn izin Tuhannya utk mengatur sgl urusan. Mlm itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS al-Qadr [97]: 1-5).

Saudaraku,begitu bsr ksh syg yg diberikan Allah kpd hamba-Nya. Lihattlah qt, manusia, sbg hamba-Nya dgn tabiat yg sering jth bangun dalam lumpur dosa. Namun Allah senantiasa mengasihi dgn memberi qt kemudahan2 utk mensucikan diri dr karat2 dosa & kemaksiatan. Tak bs dibayangkan, sebsr apa noda htm kemaksiatan itu tergores dlm ht, apabila Allah tdk melimpahkan ampunan-Nya yg Maha Luas.

Ramadhan merupakan slh st sarana yg Allah berikan kpd qt memperoleh ampunan-Nya. Banyak sekali kelebihan2 yg Allah berikan kpd hamba-Nya melalui Ramadhan ini, sehingga wajar kalau Rasulullah mengekspresikan keutamaannya dgn perkataan “Apabila umat ini tahu apa yg ada dlm Ramadhan, niscaya mrk akan mengharapkan hal itu selama satu thn penuh.” (HR Tabrani).

Bahkan slh satu mlm yg diselimuti keberkahan hanya terdpt pd slh satu mlm di bulan Ramadhan. Betapa agungnya Ramadhan sehingga tak ada selainnya yg mendapatkan malam mulia yg lebih baik dr seribu bln. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yg beribadah pd mlm Lailatul Qadr,niscaya diampuni dosa2nya yg sdh lewat. (HR Bukhari dan Muslim)

Banyak penjelasan Rasulullah saw yg sampai pd qt tentang keutamaan2 mlm yg penuh berkah ini. Sebagai mlm yg terbaik & paling barokah diantara mlm yg ada,didlmnya Allah telah menjanjikan pd hambanya yg ikhlas & berharap utk mendapatkan perlindungan-Nya di hari akhir,akan melipat gandakan sampai 1000 bln utk amal-amalan kebaikan yg dilakukan pd mlm itu.

Banyak sekali hadist yg menerangkan bahwa kaum muslim hendaklah mencari lailatul qadar diantara tanggal ganjil pd 10 hari terakhir bln Ramadhan (HR Bukhari)
atau tujuh malam terakhir bulan itu (HR Bukhari).
Tampaknya bagi qt tdk menjadi persoalan kpn lailatul qadar itu didatangkan,tetapi yg penting adalah menjemput kedatangannya pd setiap waktu & mempersiapkan diri utk itu. Mungkin lbh baik jika qt pusatkan perhatian pd kesiapan mental, kejernihan hati, ketulusan jiwa, keadilan pikiran, kepenuhan iman kita, serta totalitas iman & kepasrahan jiwa qt kpd Allah Azza Wa Jalla.

Karena itulah, Ramadhan dgn lailatul Qadar-Nya sbg media yg bs mengantarkan qt pd kesucian. Adalah sangat disunahkan bagi qt utk berusaha memperolehnya dgn memperbanyak ibadah & amalan2 yg baik. Rasulullah suatu ketika mengatakan “Barang siapa beramal pd mlm lailatul qadar dgn pnh keimanan & mengharap pahala dari Allah,mk terampunilah dosa2ny yg telah lalu”.
Tidak berlebihan memang,kalau Allah menamainya yg kebaikannya melebihi 1000 bln.

Tentu alangkah sombongnya manusia yg sangat membutuhkan pengampunan dr Allah atas perbuatan2 mrk yg banyak menyimpang, apabila mrk menyia2kan kesempatan emas yg bersifat tak tentu akan mereka dptkan di masa2 yg akan dtg. Siapa yg bs menjamin bahwa usia qt akan sampai Ramadhan thn2 yg akan dtg. Oleh karena itu merupakan keharusan yg tdk bs tdk bagi qt utk mengejarnya,sehingga janji2 Allah yg telah ditaburkan itu benar2 bs qt dptkan.

Berangkat dari sini,qt bs menyikapinya dgn senatiasa mengoptimalkan ibadah qt di 10 mlm terakhir dlm bln yg pnh rahmat ini. Dgn begitu qt tdk khawatir akan terlepas dari mlm lailatul qadar. Karena qt mencarinya hanya pd mlm2 tertentu.

Kemudian setelah paparan diatas, qt sbg hamba Allah yg benar2 memahami kebenaran kekuasaannya sadar bahwa usaha qt dlm mencari lailatul qadar ini adalah utk membuktikan & merealisasikan penghambaan qt kpd Allah SWT, sehingga hal itu mengingatkan qt, seharusnya qt bersama2 mendekatkan diri kapanpun & dimanapun, tanpa dibatasi ruang & waktu. Semoga Allah Yg Maha Agung, memberi kesempatan kpd qt utk mengecap,menikmati,& melampaui mlm lailatul qadar pd bln Ramadhan ini dgn kesungguhan beribadah & keikhlasan hati.

Saudaraku yg budiman, para ulama menerangkan bahwa hikmah disembunyikannya mlm qadar,tdk ditegaskan mlmnya, ialah supaya kita berusaha mencarinya,meningkatkan ibadah di setiap malam, membanyakkan doa semoga memperolehnya,sebagaimana yg dilakukan ulam salaf.

Saudaraku yg baik, Rasulullah SAW sengaja memperlihatkan keistimewaan yg ada pd mlm kemuliaan (lailatul qadr) yg pnh berkah itu. Krn beliau tahu bahwa dahulu pernah ada seorang lelaki bani Israil yg selama 1000 bulan selalu memakai pedang berjuang dijalan Allah. Krn umur ummatnya tdk ada yg sepanjang itu, maka Allah menurunkan surat dlm Al-Quran yg menerangkan mengenai mlm kemuliaan itu: “Sesungguhnya kami menurunkannya (al-Quran) pd mlm kemuliaan. & tahukah kamu apakah mlm kemuliaan itu? Mlm kemulian itu lbh baik dari 1000 bulan. Pd mlm itu turun malaikat2 & malaikat Jibril dgn izin Tuhannya utk mengatur sgl urusan. Mlm itu penuh dgn kesejahteraan sampai terbit fajr” (Al Qadr 1-5).

Al Qadr berarti kemuliaan atau tempat kedudukan yg tinggi,atau dikatakan jg takdir (ketentuan) & keduanya dianggap benar. Ia merupakan tempat menentukan segala urusan dlm setiap tahun, seperti firman Allah:
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran pd suatu mlm yg diberkati,& sesungguhnya Kami-lah yg memberi peringatan. Pd mlm itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah” (Ad Dukhan 3-4).

Seribu bln lbh lamanya dari pd 83 thn (sepanjang umur manusia).
& melakukan ibadah pd mlm itu pahalanya setara dgn melakukan ibadah sepanjang masa. Tentu saja itu merupakan kemurahan. Oleh karena itulah Rasulullah menjadi org yg paling antusias utk melakukannya. Demi hal itu beliau melakukan i’tikaf di masjid, seraya melepaskan diri dr sgl kesibukan dunia. Beliau bersabda:
“Barang siapa melakukan ibadah pd mlm kemuliaan karena iman dan mencari pahala, maka dosa2nya yg telah lalu akan diampuni”.

Suatu hal yg perlu diperhatikan mengenai keistimewaan mlm kemuliaan itu ialah,bahwa Allah memuliakan segenap manusia dgn cara menurunkan cahaya petunjuk pd mlm itu. Karenanya, gelap kesesatan hilang sirna. Pd mlm itu Allah menghidupkan hati manusia kalau mereka mau melakukan amal2 yg saleh.Pada mlm itu turun para malaikat dan termasuk juga Jibril.

Satu lagi keistimewaan mlm kemuliaan tersebut ialah,kalau peristiwa turunnya malaikat Jibril kpd Rasulullah SAW membawa wahyu sdh berlalu, maka pd mlm kemuliaan itu seakan-akan merupakan rekonstruksinya ataupun demi pembaharuan kesejahteraan bagi manusia. Apabila Jibril waktu itu turun dgn membawa wahyu & syariat Islam, maka pd mlm kemuliaan itu beliau turun lagi setelah mendapat izin dari Rabbnya utk mengatur segala urusan yg berlaku setahun bagi penghuni bumi. Para malaikat pun ikut turun dgn membawa segenap kesejahteraan. Pd mlm itu seolah-olah seluruh dunia tengah terjaga menyambut tanda2 kesejahteraan,kedamaian,kebajikan & keselamatan.

Ini mendorong qt utk menyuarakan kpd segenap dunia bahwa sesungguhnya agama qt & misi atau risalah nabi kita, adalah agama & misi kesejahteraan yg selalu diperbaharui setiap tahunnya.

Mlm kemuliaan merupakan karunia yg tiada duanya. Siapapun yg sampai terlambat memanfaatkannya, maka sama halnya ia telah berlaku aniaya terhadap dirinya sendiri.
Karena istrinya Aisyah ra, Rasulullah SAW pernah memberikan wasiat:
“Apabila kamu mendapati mlm itu (lailatul qadr), maka bacalah do’a ini: Allahumma innaka ‘afun tuhibbul ‘afwa fa’annii. (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pengampun, Engkau suka mengampuni, maka ampunilah aku)” (HR Tarmidzi).

Do’a tersebut mencakup segala kebajikan. Masalahnya kalau org sdh diberikan ampunan,maka jiwa & raganya akan terpelihara. Ia pun akan dipelihara dari hisab (perhitungan amal) & siksa, sehingga ia akan memperoleh kebahagiaan dunia & akhirat.

Rasulullah SAW sudah menjelaskan kpd para sahabatnya mengenai tanggal dari pd mlm lailatul qadr tersebut, yakni disekitar bilangan sepuluh hari yg terakhir pd bln Ramadhan. Agaknya masalah tersebut tdk perlu diperdebatkan,karena seluruh mlm yg ganjil dari sepuluh mlm terakhir,terdpt hadist yg memaparkan bahwa mlm itu adalah lailatul qadr. Menurut pandangan kami (Athiyah Muhammad Salim), yg tepat ialah bahwa lailatul qadr itu tdk menentu & berpindah-pindah.

“Ya Allah, tolonglah kami utk bisa melakukan ibadah pd mlm kemuliaan nanti. Berikan kpd kami berkat kebajikannya. Ampunilah kami. Terimalah permohonan kami agar Engkau berkenan membebaskan kami semua dari siksa neraka. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yg maha mendengar & yg maha mengabulkan do’a. Semoga shalawat & salam sejahtera Allah senantiasa terlimpah bagi hamba & Rasul-Nya yg mulia Muhammad SAW”.

Rasulullah SAW bersabda: “Perangilah nafsu kamu dgn menahan lapar & dahaga,karena pahalanya seperti pahala org yg berjihad di jalan Allah & tdk ada amalan yg disukai di sisi Allah dari pada menahan lapar & dahaga.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Selasa 08 September 2009.