NEW UPDATE

Menagisi Penghujung Ramadhan

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

KITA sudah di babak akhir, setelah puasa dijalani selama satu bulan Ramadhan. Tinggal mengira-ngira apakah kita termasuk orang yang taqwa? Ibarat permainan, kita bisa menerka hasilnya. Ini pula akan berbeda cara kita melepaskan Ramadhan, bahkan sebagian justru sedang memikirkan bagaimana cara menyambut lebaran dengan mempersiapkan pakaian, perabotan rumah tangga, makanan dan aseosiris.

Tamu agung Ramadhan akan kita lepaskan. Berbeda pula cara kita melepaskannya. Ibarat kerabat yang bertamu ke rumah kita, ada yang menyambut kedatangannya secara biasa-biasa saja karena dianggap tamu agung ini sudah tidak asing lagi karena kedatangannya setiap setahun sekali. Sehingga tak perlu disambut dengan perlakuan istimewa, karena tahun depan ia datang lagi. Maka ketika melepaskannya pun biasa-biasa saja. Bahkan banyak yang cuek. Artinya mau datang atau perginya Ramadhan, ia sibuk sendiri dengan aktivitasnya.

Tp berbeda halnya bagi hamba Allah yang beriman, paham akan keagungan Ramadhan, mereka pun menyambut dengan segenap perasaan kerinduan dan penuh penantian.Hamba seperti ini akan meningggalkan segenap aktifitasnya demi menyambut kedatangan ramadhan yang ditunggunya selang 11 bulan. Sebab ia akan mengetahui kalau kehadiran tamu ramadhan membawa rahmat dan baraqah serta hikmah-hikmah luar biasa laenny.
“Apabila ramadhan sudah meninggalkan kita semua, maka para malaikat,langit & bumi beserta isinya mengangis melepas kepergiannya.
Hanya saja manusia tidak bisa memahami dan mendengar tangisan dan kesedihan ciptaan Allah tersebut dengan panca indera kita” (dalam kitab Fadhail Amal).

Rasulullah saw selalu menangis tersedu-sedu bila bulan mulia itu berlalu. Bahkan ketika bulan Rajab muncul, di antara doa yang sering dilafadzkan Rasul saw, “Ya Allah, berkahilah hidup kami di bulan Rajab dan Syakban dan sampaikanlah usia kami hingga bulan Ramadhan”.
Dua hal membuat mereka menangisi kepergian ramadhan.
Pertama, karena haru juga bahagia atas kehadiran ramadhan, umat Muhammad saw kembali kepada fitrah, bersih dari noda dan dosa serta terbebas dari azab api neraka.
Kedua, menangis setelah tamu Allah kembali, manusia kembali berbuat kemaksiatan, Syetan2 dilepas lg dr belengguny & akhirny manusia bergelimang dengan dosa-dosa, berlaku sombong dan melampaui batas di atas permukaan bumi Allah.
Karena sebab inilah maka bumi menangisi kepergian bulan yang penuh rahmat, ampunan, ittiqum minnar ini.

Kalau Malaikat,langit dan bumi beserta isi menangisi kepergian ramadhan, lalu bagaimana dengan kita wahai saudarku,....???
Sepantasnya derai air mata lebih banyak kita tumpahkan saat-saat akan berpisah dengan bulan ramadhan. Namun sayangnya, belumlah sampai kepahaman kita akan keagungan ramadhan itu sendiri. Maka benarlah yang disebut dalam salah satu hadits oleh baginda Rasulullah saw; “Seadainya umatku paham akan keagungan puasa ramadhan, sungguh meminta akan semua bulan dalam setahun menjadi bulan Ramadhan”.

Lihatlah bagaimana kita bergembira saat ini, karena Ramadhan tinggal sehari,insya Allah.
Justru kita makin sibuk dengan hal-hal keduniawian, sibuk kecenderungan kehura-huraan dengan alasan menyambut Idul Fitri. Pasar-pasar/mall-mall sesak dengan manusia yang belanja aneka penganan dan pakaian. Sebaliknya rumah-rumah ibadah sudah sepi. Padahal Nabi saw menuntun kita agar “mengikat ikat pinggang sekuat-kuatnya” dan menghabiskan masa sepuluh akhir Ramadhan dengan i’tikaf. sesunggunya segala amal ditentukan oleh akhirnya. Segeralah berupaya untuk membebaskan diri dalam detik2 terkhir ini, perbanyaklah sholawat, perbanyaklah taubat dan istiqfar lalu bersegeralah beramal baik dan istiqomah.

Kita lihat tensi ibadah umat Islam dalam Ramadhan memang meningkat, namun selama pelatihan Ramadhan, dapat diaplikasikan dalam bentuk sikap dan pola keseharian usai Ramadhan. Misal, rajin membaca Alquran, gemar bersedekah, disiplin salat, tidak bergunjing, senang bersilaturrahmi, akrab dengan keluarga, dan lainya berupa amalan positif.
keberhasilan puasa ramadhan ini bkn qt tentukan dihari idul fitri/kemenangan,tapi keberhasilan se2org akan puasany,bs kita lht setelah berlaluny ramadhan,kl mank ibadah kita ms istiqomah dlm 11 bln kedepan mpe dtg ramadhan thn dpn,mk kita akan mendapat gelar sbg hamba2-Ny yg bertaqwa,insya Allah.
Tp jika sebalikny,berarti kita gagal dlm ujian dan gemblengan selama
1 bln diramadhan ini.

Wahai saudaraku,....
Satu hal paling utama adalah tidak sampe lalai dengan kesibukan dunia. Sebab seperti kilah Aidh Al Qarni, bahwa umur bagaikan mutiara, orang yang menghabiskannya untuk mentaati Allah, akan mendapatkan mutiara tersebut. Dia akan mendapatkannya pada hari dimana harta dan anak tak lagi dapat membantu,kecuali amal ibadah kita. Hanya orang yang berhati bersih yang selamat dari Azab-Nya.

Wahai saudaraku,....
Marilah kita menutup bulan ramadhan dengan istiqfar dan zakat fitrah. Siapa tahu, bisa jadi dosa besar yang telah kita perbuat hanya bisa diampuni pada malam-malam tersebut, bergegaslah untuk membebaskan diri kita, angkatlah kedua tangan kepada Allah Azza Wajalla, karena kita tidak tahu, boleh jadi, bulan Ramadhan tidak akan datang lagi kepada kita. Betapa gembiranya jika amal kita diterima. Ketika ke luar berhari raya menjadi suka cita. Sebaliknya, betapa sedihnya jika amal kita ditolak, yang menyebabkan meninggalkan bulan ini di dalam kebinasaan, kekecewaan, keletihan dan penyesalan.

Mudah-mudahan kita semua termasuk yang bersuka cita itu dan lebih arif menyambut lebaran. Tidak memaksakan kehendak di luar batas kemapuan diri sendiri karena sungguh bertentangan dengan pesan puasa, yaitu kemampuan menahan diri dan sabar menghadapi keadaan apa pun untuk menuju suatu yang lebih baik.
“Ya Allah terimalah apa yang terbaik dari apa yang kami kerjakan, hapuslah dosa-dosa kami, kedua org tua kami,saudara2 kami,teman2 kami,dan saudara semuslim dmnpun mrk berada,smg qt smua akan berkumpul kelak bersama para penghuni surga”
Amieeeeen,..61x.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

beribadahlah kepada Rabb-mu sampai datangnya kematian(al-Hijr:99)

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Sabtu 19 September 2009.