NEW UPDATE

Antara Tiga Kota

Di Djogja aku lelap tertidur
angin di sisiku mendengkur
seluruh kota pun bagai dalam kubur
pohon-pohon semua mengantuk
di sini kamu harus belajar berlatih
tetap hidup sambil mengantuk
kemanakah harus kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga ?

Jakrta menghardik nasibku
melecut menghantam pundakku
tiada ruang bagi diamku
matahari memelototiku
bising suaranya mencampakkanku
jatuh bergelut debu
kemanakah harus juhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga
surabaya seperti ditengahnya
tak tidur seperti kerbau tua
tak juga membelalakkan mata
tetapi di sana ada kasihku
yang hilang kembangnya
jika aku mendekatinya
kemanakah haru kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga ?

* BINTANG MAHADEWI
* California State University, Northridge '05
* MANAJEMEN OF BUSINESS

Kita adalah angkatan gagap

anak muda
Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua ?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja ?
inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa ?
Kita hanya menjadi alat birokrasi !
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini ?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini ?
Apakah ini ? Apakah ini ?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini ?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana ? Apakah kita akan terus diam saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di dalam pusaran tatawarna
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.

* BINTANG MAHADEWI
* California State University, Northridge '05
* MANAJEMEN OF BUSINESS

Puasa Melatih Kejujuran

Saat ini, umat Islam sedang menjalankan ibadah wajib, Puasa Ramadhan. Dalam puasa ini, setiap muslim yang berpuasa dilarang makan dan minum mulai dari terbit fajar (Subuh) sampai terbenamnya matahari (Maghrib). Terlepas dari larangan yang lain, dalam kutbah tersebut hanya membahas larangan utama tersebut.

Seperti biasa, orang tidak selamanya berkumpul dengan yang lain. Adakalanya sendiri. Di saat sendiri seperti itu, tidak ada orang yang mengawasi. Demikian juga dengan orang yang sedang berpuasa. Nah, di saat sendiri seperti itu, orang yang berpuasa akan punya kesempatan makan dan minum. Tidak sulit buat orang tersebut untuk makan dan minum sekenyang-kenyangnya, dan setelah itu orang lain juga akan tetap percaya kalau orang tersebut bilang masih sedang puasa.

Namun kenapa tidak ada orang berpuasa yang melakukan demikian? Kalaupun ada, pasti dalam hatinya orang tersebut yakin bahwa dia sebenarnya tidak puasa.

Jawabnya, karena setiap orang merasa yakin bahwa Allah SWT selalu mengawasi. Tidak ada gunanya mereka berbohong ke orang lain berpuasa, karena mereka sebenarnya tidak bisa bohong ke hati mereka sendiri dan Allah SWT.

Dengan demikian, jika kita memang benar-benar berpuasa, maka kita dilatih untuk jujur. Dan kita dilatih selama 1 bulan penuh.

Alangkah indahnya jika setiap saat, di luar bulan Ramadhan, kita juga merasakan hal yang sama. Bahwa setiap langkah dan tindakan selalu ada Allah SWT yang selalu mengawasi. Karena ada yang mengawasi, tidak akan ada kejahatan yang terkait dengan ketidakjujuran seperti korupsi, manipulasi, penipuan, pemalsuan, penggelapan, selingkuh, dll.

saudaraku,....
marilah kita tanamkan dlm diri kita sifat kejujuran,ingatlah bahwa Allah maha melihat,maha mendengar.
ingatlah bahwa Allah setiap saat sll mengawasi kita,Allah maha mengetahui bahkan dlm hati yg tersembunyi pd setiap hamba-hamba-Ny.
saudaraku,...bagaimana dgn hati kita?
apakah kita sdh termasuk org yg sll takut kpd Allah,dan sll menjunjung tinggi kejujuran,....????