lihat!
kau lihat aku
menyerpih rabuk
di atas segala madu
di atas smua lagu
kau lihat aku
menyerpih rabuk
di atas kerontang arang
di atas cadasnya karang
usir!
sakiti!
caci maki!
injak!
hancurkan!
hingga puas kau rasa
belum cukup
untuk buatku pergi
belum cukup
untuk buatku lari
selama serpihan jiwa terasa
aku akan selalu ada
selama serpihan cinta bergema
aku akan selalu ada
pergilah bila kau mau
takkan bisa serpihan kasih menghalangi
takkan mampu serpihan asa memanggil
ku kan menyerpih di sini
tunggu kau sadari
apa arti serpihan diri
tunggu kau sadari
apa makna serpihan hati
semoga kau lihat arti diriku
semoga kau paham hadirku disisimu
NEW UPDATE
Shield Of Athena
selama bayang dirimu ada dalam hati ini
ku kan selalu menanti harapmu
demi serpihan hati akan sadarmu
rela diri ini tuk menanti jawabmu
takkan diri ini lari dari bayangmu
hingga merebak harum melati
bergugur bunga semak belukar
semerbak harum mulai memudar
kemana indahnya
dimana cantiknya
terduduk simpuh menyisir pasir
di pantai sepi tak bertepi
kemana belainya
dimana candanya
terdiam malam menatap langit
saat gemintang pun berkelit
kemana hangatnya
dimana tawanya
adakah semua kan terulang
senyuman dan gumaman
sentuhan kalbu dalam nada
bersama berdendang mesra
oh
betapa ku rindukan
hadirmu kembali
disisi sang pujaan hati
tanpa ada alang rintang
remuk redam dalam jiwa
terobati tetesan cinta
hancur lebur retakan hati
terbungkus selaput kasih
penantian kan kujalani
pucuk resah hilang sudah
rajut hari dengan impian
harap jumpa kekasih idaman
satu kata beratus makna
satu tingkah berjuta akibat
rindu cinta dalam kelam
rindu cinta dalam diam...
ku kan selalu menanti harapmu
demi serpihan hati akan sadarmu
rela diri ini tuk menanti jawabmu
takkan diri ini lari dari bayangmu
hingga merebak harum melati
bergugur bunga semak belukar
semerbak harum mulai memudar
kemana indahnya
dimana cantiknya
terduduk simpuh menyisir pasir
di pantai sepi tak bertepi
kemana belainya
dimana candanya
terdiam malam menatap langit
saat gemintang pun berkelit
kemana hangatnya
dimana tawanya
adakah semua kan terulang
senyuman dan gumaman
sentuhan kalbu dalam nada
bersama berdendang mesra
oh
betapa ku rindukan
hadirmu kembali
disisi sang pujaan hati
tanpa ada alang rintang
remuk redam dalam jiwa
terobati tetesan cinta
hancur lebur retakan hati
terbungkus selaput kasih
penantian kan kujalani
pucuk resah hilang sudah
rajut hari dengan impian
harap jumpa kekasih idaman
satu kata beratus makna
satu tingkah berjuta akibat
rindu cinta dalam kelam
rindu cinta dalam diam...
"chance never came twice. opportunity not coming often" keep it goin'
pandang lautan takkan ada habis
lautan tak bertepi sejauh mata bertasbih
tak puas dahaga ini tuk lepas
tuntaskan keindahan yang tak punah
kecantikan yang tak pernah pudar
sekalipun bintang tak berpendar
rasa yang bersenandung lembut
tenangkan jiwa yang tersesat
tentramkan damai dalam kasih
rajut cinta tak bertepi dalam pelukan sang kekasih
demi bintang berpijar di angkasa
demi sang idaman kekasih
peraduan dalam rasa
tak terasa dalam memadu kasih
lautan tak bertepi sejauh mata bertasbih
tak puas dahaga ini tuk lepas
tuntaskan keindahan yang tak punah
kecantikan yang tak pernah pudar
sekalipun bintang tak berpendar
rasa yang bersenandung lembut
tenangkan jiwa yang tersesat
tentramkan damai dalam kasih
rajut cinta tak bertepi dalam pelukan sang kekasih
demi bintang berpijar di angkasa
demi sang idaman kekasih
peraduan dalam rasa
tak terasa dalam memadu kasih
I am a man, half a devil half an angel, a moment is devout, a moment is despotic, striving to be be
seuntai kata berbutir mutiara
menepis sunyi mengusir gelap
ucap cinta bertahta intan
mengangkat asa membelai cecap
hampar samudra berharu biru
layar cinta kan terkembang
arungi gelombang garang
kan kubertahan berteman rindu
aku duduk disini
melamun indahnya biru
betapa jauh hamparan hati
dalam biru yang kutunggu
aku, terpekur disini
'coba gerayangi biru
'coba mengerti sekali lagi..
bahwa biru adalah kamu!?
akulah biru
titik dalam debu
noktah dalam ragu
goresan dalam kalbu
mutiara yang begitu bening
rindu akan suatu kesunyian
dalam balutan cinta intan benderang
terhampar rasa dalam belaian
rindu akan suatu peraduan
kasih yang begitu mendalam
gelombang syair perasaaan
rindu akan benak berbagi kalam
Biru, akulah ungu
Riak dipinggir debu
Penaka mmelewat ragu
Pena bisu didasar kalbu
jika ada yang kelabu dari kehilangan kata-kata,
maka akulah
menunggu hati menetap pasti
pada belahan jiwa
manalah mungkin menatapmu pada mata
yang berhalimun
menduga duga pada pikiran yang tak bersuara
tanpa mata, diam ini sungguh sia-sia
melemparku jauh ke jurang keheningan
pada ceruk waktu, tak kenal zaman
baik kau simpan dan kunci kata kata
datang dan hampiri dengan langkah pasti
tidakkah rasa mu tlah bersabda
akulah belahan jiwa sejati
tatap dalam dalam mataku
dibalik halimun yang mengambang
tersembunyi semburat syahdu
warna bunga yang terkembang
tanyakan padaku sejelasnya
apa rasaku apa pikirku
agar hilang syak wasangka
bersama kita hadapi derasnya waktu
langit hitam kembali meneror
undang murka pedih nestapa
saat kulihat ia memohon
jangan kau tinggal dirinya
terusik tenang yang kudapat
sesaat lalu dari manismu
masih jelas terngiang hangat
suara lembut bukan rayuan semu
kasih, perdengarkan pada dirinya
bahwa aku yang kau minta
kasih, tunjukkanlah pada dunia
bahwa aku yang kau cinta
itu mohonku, bukan tuntutku
hempas jauh ego tinggiku
bunuh sejenak logikaku
agar kau kembali disisiku
*biarkan hatimu berbicara*
aku menangis, ya, bukan meratap
takkan kusangkal apapun pilihanmu
aku menangis, ya, bukan meratap
takkan kupaksa apapun kehendakmu
menepis sunyi mengusir gelap
ucap cinta bertahta intan
mengangkat asa membelai cecap
hampar samudra berharu biru
layar cinta kan terkembang
arungi gelombang garang
kan kubertahan berteman rindu
aku duduk disini
melamun indahnya biru
betapa jauh hamparan hati
dalam biru yang kutunggu
aku, terpekur disini
'coba gerayangi biru
'coba mengerti sekali lagi..
bahwa biru adalah kamu!?
akulah biru
titik dalam debu
noktah dalam ragu
goresan dalam kalbu
mutiara yang begitu bening
rindu akan suatu kesunyian
dalam balutan cinta intan benderang
terhampar rasa dalam belaian
rindu akan suatu peraduan
kasih yang begitu mendalam
gelombang syair perasaaan
rindu akan benak berbagi kalam
Biru, akulah ungu
Riak dipinggir debu
Penaka mmelewat ragu
Pena bisu didasar kalbu
jika ada yang kelabu dari kehilangan kata-kata,
maka akulah
menunggu hati menetap pasti
pada belahan jiwa
manalah mungkin menatapmu pada mata
yang berhalimun
menduga duga pada pikiran yang tak bersuara
tanpa mata, diam ini sungguh sia-sia
melemparku jauh ke jurang keheningan
pada ceruk waktu, tak kenal zaman
baik kau simpan dan kunci kata kata
datang dan hampiri dengan langkah pasti
tidakkah rasa mu tlah bersabda
akulah belahan jiwa sejati
tatap dalam dalam mataku
dibalik halimun yang mengambang
tersembunyi semburat syahdu
warna bunga yang terkembang
tanyakan padaku sejelasnya
apa rasaku apa pikirku
agar hilang syak wasangka
bersama kita hadapi derasnya waktu
langit hitam kembali meneror
undang murka pedih nestapa
saat kulihat ia memohon
jangan kau tinggal dirinya
terusik tenang yang kudapat
sesaat lalu dari manismu
masih jelas terngiang hangat
suara lembut bukan rayuan semu
kasih, perdengarkan pada dirinya
bahwa aku yang kau minta
kasih, tunjukkanlah pada dunia
bahwa aku yang kau cinta
itu mohonku, bukan tuntutku
hempas jauh ego tinggiku
bunuh sejenak logikaku
agar kau kembali disisiku
*biarkan hatimu berbicara*
aku menangis, ya, bukan meratap
takkan kusangkal apapun pilihanmu
aku menangis, ya, bukan meratap
takkan kupaksa apapun kehendakmu
tell him..
baik kau simpan dan kunci kata kata
datang dan hampiri dengan langkah pasti
tidakkah rasa mu tlah bersabda
akulah belahan jiwa sejati
tatap dalam dalam mataku
dibalik halimun yang mengambang
tersembunyi semburat syahdu
warna bunga yang terkembang
tanyakan padaku sejelasnya
apa rasaku apa pikirku
agar hilang syak wasangka
bersama kita hadapi derasnya waktu
langit hitam kembali meneror
undang murka pedih nestapa
saat kulihat ia memohon
jangan kau tinggal dirinya
terusik tenang yang kudapat
sesaat lalu dari manismu
masih jelas terngiang hangat
suara lembut bukan rayuan semu
kasih, perdengarkan pada dirinya
bahwa aku yang kau minta
kasih, tunjukkanlah pada dunia
bahwa aku yang kau cinta
itu mohonku, bukan tuntutku
hempas jauh ego tinggiku
bunuh sejenak logikaku
agar kau kembali disisiku
*biarkan hatimu berbicara*
aku menangis, ya, bukan meratap
takkan kusangkal apapun pilihanmu
aku menangis, ya, bukan meratap
takkan kupaksa apapun kehendakmu
datang dan hampiri dengan langkah pasti
tidakkah rasa mu tlah bersabda
akulah belahan jiwa sejati
tatap dalam dalam mataku
dibalik halimun yang mengambang
tersembunyi semburat syahdu
warna bunga yang terkembang
tanyakan padaku sejelasnya
apa rasaku apa pikirku
agar hilang syak wasangka
bersama kita hadapi derasnya waktu
langit hitam kembali meneror
undang murka pedih nestapa
saat kulihat ia memohon
jangan kau tinggal dirinya
terusik tenang yang kudapat
sesaat lalu dari manismu
masih jelas terngiang hangat
suara lembut bukan rayuan semu
kasih, perdengarkan pada dirinya
bahwa aku yang kau minta
kasih, tunjukkanlah pada dunia
bahwa aku yang kau cinta
itu mohonku, bukan tuntutku
hempas jauh ego tinggiku
bunuh sejenak logikaku
agar kau kembali disisiku
*biarkan hatimu berbicara*
aku menangis, ya, bukan meratap
takkan kusangkal apapun pilihanmu
aku menangis, ya, bukan meratap
takkan kupaksa apapun kehendakmu
setengah hidupku,adalah milikmu
dengan kata yang menginspirasi
aku menunggu putihmu
dan aku menunggu pula hitammu
karena aku adalah warna yang satu
hanya abu-abu semu
selayak mawar yang merekah
selayak merah yang cerah
merekah kuncup bunga bermekaran
cerahkan hati dalam penantian
hening masuk dalam kesejukan
pada kata pada amarah
pada jingga pada merah
pada lelah pada gerah
pada desah pada gundah
setengah hidupku
lalu adalah milikmu
tambahlah jika 'kau mau
ambil semua nyawaku
teruntuk biru
atau merah yang selalu
semua untukmu
pada langit biru
pada angin bisu
pada laut beku
pada lidah kelu
setengah hidupku
adalah milikmu
bertapa inspirasi tak malu bertamu
dalam dunia ungu
hanya ada aku dan kamu
abu-abu adalah diriku jua
ia bercampur dalam piala jiwa
sebentar alim sebentar zhalim
berjuang bersihkan jelaga noda
abu-abu inilah diriku jua
ia bercampur dalam piala jiwa
sebentar alim sebentar zhalim
berjuang menuju arah surga
aku disini dengan bibir terkatup
jantungku semakin berdegup
tanda bakti belum lagi di salut
kala takdir lebih dulu menjemput
aku disini dengan bibir terkatup
tinggalkan dirimu yang gugup
jabat erat bukti bertaut
berjumpa lagi setelah maut
setengah hidupku
telah menyatu
dalam hatimu
aku menunggu putihmu
dan aku menunggu pula hitammu
karena aku adalah warna yang satu
hanya abu-abu semu
selayak mawar yang merekah
selayak merah yang cerah
merekah kuncup bunga bermekaran
cerahkan hati dalam penantian
hening masuk dalam kesejukan
pada kata pada amarah
pada jingga pada merah
pada lelah pada gerah
pada desah pada gundah
setengah hidupku
lalu adalah milikmu
tambahlah jika 'kau mau
ambil semua nyawaku
teruntuk biru
atau merah yang selalu
semua untukmu
pada langit biru
pada angin bisu
pada laut beku
pada lidah kelu
setengah hidupku
adalah milikmu
bertapa inspirasi tak malu bertamu
dalam dunia ungu
hanya ada aku dan kamu
abu-abu adalah diriku jua
ia bercampur dalam piala jiwa
sebentar alim sebentar zhalim
berjuang bersihkan jelaga noda
abu-abu inilah diriku jua
ia bercampur dalam piala jiwa
sebentar alim sebentar zhalim
berjuang menuju arah surga
aku disini dengan bibir terkatup
jantungku semakin berdegup
tanda bakti belum lagi di salut
kala takdir lebih dulu menjemput
aku disini dengan bibir terkatup
tinggalkan dirimu yang gugup
jabat erat bukti bertaut
berjumpa lagi setelah maut
setengah hidupku
telah menyatu
dalam hatimu
Setengah dariku,adalah milikmu ( part 2 )
merpati putih terbang menggeliat melintasi
di sela-sela pepohonan coklat tua yang membasi
tak lagi rindang, tak lagi menghidupi
sepasang merpati menangis ditepian hari
inilah setengah dariku
berat kupikul julukan agungmu
berulang langkah pun membeku
menunggu setengah darimu
pertanyakan hati, membelah raga
patutkah ku menjadi mp
menilik diri, membedah suksma
pantaskah yang kelabu menjadi mp
duh elang pendaki sang suar hati
bimbing hamba menuju damai dalam kasih suci
duh harimau pengelana sang guru kalbu
tunjukkan hamba jalan menuju mokhsa yang satu
duh beruang penanti sang pendekar kata
ajari hamba mengukir sabar jauhi petaka
inilah setengah dariku
bilakah kan ku dapatkan
setengah darimu
dalam hatiku menyatu cintamu
setengah hidupku dan setengahnya milikmu
dan berbicaralah dalam puisi bukan emosi
maka bersatulah dengan hati
dalam setengah dan setengah
dan sadarlah akan misteri bukan fiksi
aku seorang pencari
dan kamu yang memberi
memang hanya kayu terpanggang
terdengar di samping jalan
raga sukar meregang
terayun-ayun nyata dengan angan
separuh mencurah
sebagian membuncah
melati putih merpati kipas
selayak nyala atau cahaya yang bebas
jejak hitam, dengan putih yang bernafas
pada merpati, bentuk pemberi seputih kapas
rona langit yang senja dan [ber]semu kemerahan
menyemburkan warna yang hitam dan keunguan
disitulah tempat kita bersulang
titik itulah tempat kita akan datang
bertaut dalam satu,pada bintang yang paling terang
pada kayu itu kamu berseru
pada kata ini aku terdiam
pada titik seru kau membeku
pada jejak ini aku menghitam
dalam separuh itu warna yang tampak
dalam sebagian itu warna yang menapak
pada suara berkehendak
pada malu yang menyeruak
sejak suara sakit hati
kupanjati laksaan do'a
mulai ku untai baris puisi
untuk wanita yang aku cintai
betapa aku ini hanya mencoba menulisi
pada bentuk yang jauh dari sastra murni
sehingga pena buta ini
melakukan tugasnya
sekedar pelengkap dari kata yang menginspirasi
inspirasi
kian berfluktuasi
pada masanya
dan itu masa kita
pada makar itu
pada makar yang tabu
cinta ini sudah waktunya
kembali pada semula
kenangan yang kembali
revolusi cinta sekali lagi
Berdua kita bicara
satu dalam jiwa
saling menatap
dan akhirnya sepakat
bahwa sajak adalah hidup
misteri yang tak kunjung usai
Kawan senama dalam kata
saling bertukar rasa
kamu,aku dan cinta
Bersama kita bicara
satu dalam jiwa
betapa waktu menjadi bukti
betapa mentari menjadi saksi
pada tilas cinta kita ini
pada tapak yang menjejak bumi
ini adalah persembahan istimewa
walau hanya kata sederhana
jabat erat tiada retak
benang ikatan pada benak
kita adalah putih yang membara
kita pula hitam tiada biasa
kita selaksa abu-abu yang menjaga
pilar kata-kata
pusaka para pujangga
dengan segenap cinta
di sela-sela pepohonan coklat tua yang membasi
tak lagi rindang, tak lagi menghidupi
sepasang merpati menangis ditepian hari
inilah setengah dariku
berat kupikul julukan agungmu
berulang langkah pun membeku
menunggu setengah darimu
pertanyakan hati, membelah raga
patutkah ku menjadi mp
menilik diri, membedah suksma
pantaskah yang kelabu menjadi mp
duh elang pendaki sang suar hati
bimbing hamba menuju damai dalam kasih suci
duh harimau pengelana sang guru kalbu
tunjukkan hamba jalan menuju mokhsa yang satu
duh beruang penanti sang pendekar kata
ajari hamba mengukir sabar jauhi petaka
inilah setengah dariku
bilakah kan ku dapatkan
setengah darimu
dalam hatiku menyatu cintamu
setengah hidupku dan setengahnya milikmu
dan berbicaralah dalam puisi bukan emosi
maka bersatulah dengan hati
dalam setengah dan setengah
dan sadarlah akan misteri bukan fiksi
aku seorang pencari
dan kamu yang memberi
memang hanya kayu terpanggang
terdengar di samping jalan
raga sukar meregang
terayun-ayun nyata dengan angan
separuh mencurah
sebagian membuncah
melati putih merpati kipas
selayak nyala atau cahaya yang bebas
jejak hitam, dengan putih yang bernafas
pada merpati, bentuk pemberi seputih kapas
rona langit yang senja dan [ber]semu kemerahan
menyemburkan warna yang hitam dan keunguan
disitulah tempat kita bersulang
titik itulah tempat kita akan datang
bertaut dalam satu,pada bintang yang paling terang
pada kayu itu kamu berseru
pada kata ini aku terdiam
pada titik seru kau membeku
pada jejak ini aku menghitam
dalam separuh itu warna yang tampak
dalam sebagian itu warna yang menapak
pada suara berkehendak
pada malu yang menyeruak
sejak suara sakit hati
kupanjati laksaan do'a
mulai ku untai baris puisi
untuk wanita yang aku cintai
betapa aku ini hanya mencoba menulisi
pada bentuk yang jauh dari sastra murni
sehingga pena buta ini
melakukan tugasnya
sekedar pelengkap dari kata yang menginspirasi
inspirasi
kian berfluktuasi
pada masanya
dan itu masa kita
pada makar itu
pada makar yang tabu
cinta ini sudah waktunya
kembali pada semula
kenangan yang kembali
revolusi cinta sekali lagi
Berdua kita bicara
satu dalam jiwa
saling menatap
dan akhirnya sepakat
bahwa sajak adalah hidup
misteri yang tak kunjung usai
Kawan senama dalam kata
saling bertukar rasa
kamu,aku dan cinta
Bersama kita bicara
satu dalam jiwa
betapa waktu menjadi bukti
betapa mentari menjadi saksi
pada tilas cinta kita ini
pada tapak yang menjejak bumi
ini adalah persembahan istimewa
walau hanya kata sederhana
jabat erat tiada retak
benang ikatan pada benak
kita adalah putih yang membara
kita pula hitam tiada biasa
kita selaksa abu-abu yang menjaga
pilar kata-kata
pusaka para pujangga
dengan segenap cinta
Bernyanyi, sam ken dan lee hom
Sam Ken dan Lee Hom
bernyanyi dalam
agungnya terang
meski gelap melawan
berteduh dalam rumah kata
ciptakan dia yang tak ada
teriris pedang jiwa
hapus aku dalam nyata
kurasakan bulan terjatuh
saat kupandang wajahmu
terletak dalam hati
pengembara bernyanyi
hanya mencoba untuk sempurna
karena kita berada pada padang yang sama
Padang purnama
Pasir dari sabana
sabana pengembara
karena kita cuma mengerti
mencari ruang rindu dalam sunyi
Dan sialnya
kita sama2 jatuh cinta
rindu akan cinta
karena begitu indah
memabukkan
dan perlahan membunuh
Membunuh selayak pemburu
karena ku terjatuh dalam malam yang kalbu
Pemburu yg membatu
dalam satu asa
dirimu segalanya
Lukiskan hanya satu kali
mencari dinding penahan hidupku ini
tapi rasa nya membelakangi
Mengembalakan sunyi
menyisipkan sepi
dalam mimpi
gembalakan cinta, iramakan kasih
ciptakan kata seindah dirimu kasih
dengan kata sederhana
alunan kata harpa seorang kelana
cinta menyapa
tercipta lah malam berbintang
saat bulan bersinar terang
restumu kutunggu selalu
membahagiakan aku
sebab kamu lah aku berkasih
lepas dari letih
dan menjadi benih
tancapkan dalam batas khayalan
berkata dalam nyanyian
ombak yang datang
tapi ku rindu kamu sayang
wanita impian
mari menyanyi
pada ornament sunyi
tentang bunyi
tentang sunyi
kita terkunci
meminang sepi
mengenang mati
dalam abadi
bernyanyi dalam
agungnya terang
meski gelap melawan
berteduh dalam rumah kata
ciptakan dia yang tak ada
teriris pedang jiwa
hapus aku dalam nyata
kurasakan bulan terjatuh
saat kupandang wajahmu
terletak dalam hati
pengembara bernyanyi
hanya mencoba untuk sempurna
karena kita berada pada padang yang sama
Padang purnama
Pasir dari sabana
sabana pengembara
karena kita cuma mengerti
mencari ruang rindu dalam sunyi
Dan sialnya
kita sama2 jatuh cinta
rindu akan cinta
karena begitu indah
memabukkan
dan perlahan membunuh
Membunuh selayak pemburu
karena ku terjatuh dalam malam yang kalbu
Pemburu yg membatu
dalam satu asa
dirimu segalanya
Lukiskan hanya satu kali
mencari dinding penahan hidupku ini
tapi rasa nya membelakangi
Mengembalakan sunyi
menyisipkan sepi
dalam mimpi
gembalakan cinta, iramakan kasih
ciptakan kata seindah dirimu kasih
dengan kata sederhana
alunan kata harpa seorang kelana
cinta menyapa
tercipta lah malam berbintang
saat bulan bersinar terang
restumu kutunggu selalu
membahagiakan aku
sebab kamu lah aku berkasih
lepas dari letih
dan menjadi benih
tancapkan dalam batas khayalan
berkata dalam nyanyian
ombak yang datang
tapi ku rindu kamu sayang
wanita impian
mari menyanyi
pada ornament sunyi
tentang bunyi
tentang sunyi
kita terkunci
meminang sepi
mengenang mati
dalam abadi
I’m taking back my love I’ve gave you too much
Sedikit waktu yang kau miliki, luangkanlah Untukku
kuharap secepatnya datangi aku
Sekali ini kumohon harapku
Ada yang ingin kusampaikan padamu
Sedetik menunggumu disini seperti seharian
Berkali kulihat jam ditangan
Tak kulihat tanda kehadiran
Yang semakin aku rindukan
Saat senja mulai merengkuh malam
Saat angin mendesah lirih mencekam
Membawaku kembali bersama diam
Adakah kau tau yang kurasakan
Apakah kau tau yang kuinginkan
Haruskah Selalu kuutarakan
Angin datang membawa debu prasangka
Mengotori kisi-kisi perasaan jiwa
Menghempaskan diri ditepian luka
Mengubur asa didalam dera yang menganga
Berharap hujan cinta datang dengan laparnya
Menghapus debu hitam prasangka
Menumpahkan kesejukan di perih luka
mengikis dera yang mengubur asa
menghadirkan merdu kicauan jiwa
selayang pandang
lalu terbayang
jejak bintang
cinta yang terang
rangkum benak indah tak layu
melewat puisi meski tak ragu
hadir berupa bayangan masa lalu
tegar bagai tiang menancap dihatimu
kuharap secepatnya datangi aku
Sekali ini kumohon harapku
Ada yang ingin kusampaikan padamu
Sedetik menunggumu disini seperti seharian
Berkali kulihat jam ditangan
Tak kulihat tanda kehadiran
Yang semakin aku rindukan
Saat senja mulai merengkuh malam
Saat angin mendesah lirih mencekam
Membawaku kembali bersama diam
Adakah kau tau yang kurasakan
Apakah kau tau yang kuinginkan
Haruskah Selalu kuutarakan
Angin datang membawa debu prasangka
Mengotori kisi-kisi perasaan jiwa
Menghempaskan diri ditepian luka
Mengubur asa didalam dera yang menganga
Berharap hujan cinta datang dengan laparnya
Menghapus debu hitam prasangka
Menumpahkan kesejukan di perih luka
mengikis dera yang mengubur asa
menghadirkan merdu kicauan jiwa
selayang pandang
lalu terbayang
jejak bintang
cinta yang terang
rangkum benak indah tak layu
melewat puisi meski tak ragu
hadir berupa bayangan masa lalu
tegar bagai tiang menancap dihatimu
teruntuk cinta...dimanapun kau berada
tapi itu semakin membuatku seperti purnama
purnama yang kepada seorang wanita yang selalu menjadi inspirasi dalam hidupku
tak perna terlukiskan besarnya perananmu dalam diriku
tapi itu semakin membuatku seperti purnama
purnama yang menemani mu menyinari dunia
meski aku hanya sebuah bulan biasa
setidaknya purnama walau tiada sempurna
mungkin tak sebanding kiranya diri ini bersanding denganmu
yang sesuci melati ditengah keindahan bumi
tapi berdosakah aku bila ingin mencumbumu dalam setiap mimpiku
berdosakah diriku yang ingin memuja hadirmu
karena dikaulah mutiara penggugah rasa
karena dikaulah awan putih yang mampu menjamah asa
karena dikaulah maharani yang menyejukkan diri
karena dikaulah embun-embun penawar duka lara hati
oh, maharaniku.. .. terimalah cinta yang sedang bersemi ini
oh, melatiku.. . temanilah hasrat yang membara ini
sang dewi memang memancarkan cintaku hanya untuknya
tapi kadang ku kehilangan akal sehat hanya untuk memilikinya
takkan perna letih aku bersauh didalam danau rinduku
karena sesal memang kan terbawa jika kamu tak balas cintaku
karena itu dengarkan kata2 yang terucap indah saat ini
karena alunannya lebih merdu daripada burung gereja bernyanyi
memory yang tak lekang oleh waktu
tak terkikis oleh deburan ombak yang menderu
hinggap ku di pucuk waktu yang berlalu
melaju menuju peraduanmu
peraduan yang slama ini kutunggu
sekalipun nafas terhenti
sekalipun raga tak berfungsi
from other world i'll come to u
inilah janji suci sejati
bukan ucapan yang tak berarti
Unbelivable
i'm just wish
to be the king
the king of nothing
unbelievable
speechless diri ini terhadap sang pujangga
terhadap rangkaian kata penuh makna
terhadap mimpi yang bergelora
indah penuh duri layaknya cinta
unbelievable
the king of nothing without mention anything
until it sleep with no more sorrow in new divide
nothing else matter become the king of
unbelievable
bersama untaian syair mengalir
purnama yang kepada seorang wanita yang selalu menjadi inspirasi dalam hidupku
tak perna terlukiskan besarnya perananmu dalam diriku
tapi itu semakin membuatku seperti purnama
purnama yang menemani mu menyinari dunia
meski aku hanya sebuah bulan biasa
setidaknya purnama walau tiada sempurna
mungkin tak sebanding kiranya diri ini bersanding denganmu
yang sesuci melati ditengah keindahan bumi
tapi berdosakah aku bila ingin mencumbumu dalam setiap mimpiku
berdosakah diriku yang ingin memuja hadirmu
karena dikaulah mutiara penggugah rasa
karena dikaulah awan putih yang mampu menjamah asa
karena dikaulah maharani yang menyejukkan diri
karena dikaulah embun-embun penawar duka lara hati
oh, maharaniku.. .. terimalah cinta yang sedang bersemi ini
oh, melatiku.. . temanilah hasrat yang membara ini
sang dewi memang memancarkan cintaku hanya untuknya
tapi kadang ku kehilangan akal sehat hanya untuk memilikinya
takkan perna letih aku bersauh didalam danau rinduku
karena sesal memang kan terbawa jika kamu tak balas cintaku
karena itu dengarkan kata2 yang terucap indah saat ini
karena alunannya lebih merdu daripada burung gereja bernyanyi
memory yang tak lekang oleh waktu
tak terkikis oleh deburan ombak yang menderu
hinggap ku di pucuk waktu yang berlalu
melaju menuju peraduanmu
peraduan yang slama ini kutunggu
sekalipun nafas terhenti
sekalipun raga tak berfungsi
from other world i'll come to u
inilah janji suci sejati
bukan ucapan yang tak berarti
Unbelivable
i'm just wish
to be the king
the king of nothing
unbelievable
speechless diri ini terhadap sang pujangga
terhadap rangkaian kata penuh makna
terhadap mimpi yang bergelora
indah penuh duri layaknya cinta
unbelievable
the king of nothing without mention anything
until it sleep with no more sorrow in new divide
nothing else matter become the king of
unbelievable
bersama untaian syair mengalir
don't answer these just look me in the eyes
Sejak ku tahu tak lagi hangat senyum mu
walaupun aku telah terbiasa dengan sunyiku dulu
yang ku rasa dulu, sunyi adalah ketenangan
tapi sekarang sunyi adalah kerinduan yang teramat dalam
bagai tali yang mengikat leherku kencang
berharap kesabaran menghapus rindu ku ini
tanpa sedikitpun mengurangi arti hadirmu saat kita bersua nanti
gadis bertubuh seksi dan berisi
layaknya clepoatra sang permaisuri
kau bermandikan intan di tiap centi
bermandikan cinta di tiap sisi hati ini
Apa itu memang dirimu
Yg selama ini ada dan tertawa denganku
Dan iya kah semua jawabmu
semoga tak ada yang lain di hatimu
yang erat memelukmu dan jauh kau sembunyikan dariku
walaupun aku telah terbiasa dengan sunyiku dulu
yang ku rasa dulu, sunyi adalah ketenangan
tapi sekarang sunyi adalah kerinduan yang teramat dalam
bagai tali yang mengikat leherku kencang
berharap kesabaran menghapus rindu ku ini
tanpa sedikitpun mengurangi arti hadirmu saat kita bersua nanti
gadis bertubuh seksi dan berisi
layaknya clepoatra sang permaisuri
kau bermandikan intan di tiap centi
bermandikan cinta di tiap sisi hati ini
Apa itu memang dirimu
Yg selama ini ada dan tertawa denganku
Dan iya kah semua jawabmu
semoga tak ada yang lain di hatimu
yang erat memelukmu dan jauh kau sembunyikan dariku
Demi Merahnya Mawar
tersirat sepintas indah dari wajahmu
teringat sepintas kenangan dulu denganmu
1 kuntum bunga ini maukah kau terima
sebagai tanda cinta karena dulu kita bersama
jauh dalam hati kasih masih berkata
kata cinta untukmu yang pasti selalu ada
tataplah dalam-dalam bunga itu
bunga mawar merah indah yang hanya satu
demi setiap daun merah pada mawar itu
cintaku abadi untuk mu
aku berjanji
selalu di hati
tersirat indah jauh di bumi
tumbuh indah jauh di lubuk hati
Demi setiap daun bunga mawar merah yang ada dibumi ini
Ku berjanji
Bahwa cinta ku abadi terpatri di sini
berpatah-patah harapan
berliang-liang rindu
berlinang-linang aku
memujamu membutakan hati
takkan kembali
biru yang kusam
kesedihan yang menghitam
biru yang ungu
hanya ada semu dan haru
mawar merah, mawar merekah
yang lugu
yang tajam bak sembilu
tapi sang biru sudah lusuh
lelah menanti dan meringsuh
tersirat mimpi indah akan sebuah hari cerah
lelah berkata cintapun aku tak masalah
wahai cinta
sungguh, diriku terluka
akan hilangnya dirimu seketika
ingin kembali lagi bersamamu berbagi rasa
bagimu mungkin ku sudah terlalu jahat
terlalu jahat
terlalu jahat
ingin kuberikan kau 99 mawar
untuk melengkapi 1 mawar
agar genap 100 mawar
dapatkah kau hitung?
jumlah daun merah pada 100 mawar
tak bisa
sangat banyak
kalau ingin kau tahu,
sebanyak itulah kasih cintaku untukmu
walau tak kau balas walau tak kau tahu
terkutuk hati ini mengatakannya
bahwa,
demi setiap daun merah pada mawar itu
aku berjanji
cintaku abadi untuk mu
selalu di hati
pagi yang hangat
hangat akan ingatan semu
ingatan melayang
pada diri sang rembulan
semalam ku tertidur
dalam indahnya mimpi
dalam indahnya hati
dalam indahnya bumi
tapi apakah kau sadar
sungguh, kau hadir dalam mimpi itu
tersenyum
tertawa
menangis
meringis
seperti nyata
sentuhan lembut tangganmu yang seakan menyapa
sekali lagi ingin ku berkata
bahwa
demi setiap daun merah pada mawar itu
aku berjanji
cintaku abadi untuk mu
selalu di hati
tiap napasmu
tiap tawamu
tiap sedihmu
tiap hadirmu
tiap detik dalam sedih ku
terus menanti datang mu
untuk datangnya senang ku
teringat sepintas kenangan dulu denganmu
1 kuntum bunga ini maukah kau terima
sebagai tanda cinta karena dulu kita bersama
jauh dalam hati kasih masih berkata
kata cinta untukmu yang pasti selalu ada
tataplah dalam-dalam bunga itu
bunga mawar merah indah yang hanya satu
demi setiap daun merah pada mawar itu
cintaku abadi untuk mu
aku berjanji
selalu di hati
tersirat indah jauh di bumi
tumbuh indah jauh di lubuk hati
Demi setiap daun bunga mawar merah yang ada dibumi ini
Ku berjanji
Bahwa cinta ku abadi terpatri di sini
berpatah-patah harapan
berliang-liang rindu
berlinang-linang aku
memujamu membutakan hati
takkan kembali
biru yang kusam
kesedihan yang menghitam
biru yang ungu
hanya ada semu dan haru
mawar merah, mawar merekah
yang lugu
yang tajam bak sembilu
tapi sang biru sudah lusuh
lelah menanti dan meringsuh
tersirat mimpi indah akan sebuah hari cerah
lelah berkata cintapun aku tak masalah
wahai cinta
sungguh, diriku terluka
akan hilangnya dirimu seketika
ingin kembali lagi bersamamu berbagi rasa
bagimu mungkin ku sudah terlalu jahat
terlalu jahat
terlalu jahat
ingin kuberikan kau 99 mawar
untuk melengkapi 1 mawar
agar genap 100 mawar
dapatkah kau hitung?
jumlah daun merah pada 100 mawar
tak bisa
sangat banyak
kalau ingin kau tahu,
sebanyak itulah kasih cintaku untukmu
walau tak kau balas walau tak kau tahu
terkutuk hati ini mengatakannya
bahwa,
demi setiap daun merah pada mawar itu
aku berjanji
cintaku abadi untuk mu
selalu di hati
pagi yang hangat
hangat akan ingatan semu
ingatan melayang
pada diri sang rembulan
semalam ku tertidur
dalam indahnya mimpi
dalam indahnya hati
dalam indahnya bumi
tapi apakah kau sadar
sungguh, kau hadir dalam mimpi itu
tersenyum
tertawa
menangis
meringis
seperti nyata
sentuhan lembut tangganmu yang seakan menyapa
sekali lagi ingin ku berkata
bahwa
demi setiap daun merah pada mawar itu
aku berjanji
cintaku abadi untuk mu
selalu di hati
tiap napasmu
tiap tawamu
tiap sedihmu
tiap hadirmu
tiap detik dalam sedih ku
terus menanti datang mu
untuk datangnya senang ku
Pernikahan Kami
Kusimpan pohon cintaku
di dalam hatiku
kupupuk dan kusirami
dengan sepenuh hati
agar kelak bunganya indah dan harum smewangi
Akan kupersembahkan kepadamu wahai kekasih
Dalam sebuah jalinan pernikahan yang ingin
Semoga Allah memberkahi
Kebahagiaan dalam kasih
Kusimpan pohon cintaku
Di dalam hatiku
Kubuang ilalang yang menepi
Dengan keteguhan hati
Agar kelak buahnya
Harum dan manis rasanya
Akan kupersembahkan
Kepadamu kekasih
Hidup dan pengabdian
Aral dan rintangan menghadang
Akan selalu dalam kesetiaan
Yang kita bina di masa depan
Bersama keridhaan Allah
Selamanya
Kala hati telah bersatu
Jagalah dengan kesetiaan
Kala cinta telah berpadu
Ikatlah dengan pernikahan
Ia adalah lambang kesucian
Tempat bersemayamnya keberkahan
Kekuatan menghadapi ujian
Kasih sayang membina masa depan
Ilahi kekalkanlah ikatan suci ini
Di dalam naungan rahmat-Mu yg tinggi
Dan kasih sayang-Mu yg suci
Kurniakanlah kepada kami
Anak soleh dan solehah islami
Pernikahan Kami
di dalam hatiku
kupupuk dan kusirami
dengan sepenuh hati
agar kelak bunganya indah dan harum smewangi
Akan kupersembahkan kepadamu wahai kekasih
Dalam sebuah jalinan pernikahan yang ingin
Semoga Allah memberkahi
Kebahagiaan dalam kasih
Kusimpan pohon cintaku
Di dalam hatiku
Kubuang ilalang yang menepi
Dengan keteguhan hati
Agar kelak buahnya
Harum dan manis rasanya
Akan kupersembahkan
Kepadamu kekasih
Hidup dan pengabdian
Aral dan rintangan menghadang
Akan selalu dalam kesetiaan
Yang kita bina di masa depan
Bersama keridhaan Allah
Selamanya
Kala hati telah bersatu
Jagalah dengan kesetiaan
Kala cinta telah berpadu
Ikatlah dengan pernikahan
Ia adalah lambang kesucian
Tempat bersemayamnya keberkahan
Kekuatan menghadapi ujian
Kasih sayang membina masa depan
Ilahi kekalkanlah ikatan suci ini
Di dalam naungan rahmat-Mu yg tinggi
Dan kasih sayang-Mu yg suci
Kurniakanlah kepada kami
Anak soleh dan solehah islami
Pernikahan Kami
Subscribe to:
Posts (Atom)