Kunanti kau di pucuk kebisuan
Setiap saat seiring perjalanan waktu
Dalam dekap mimpi dan kenyataan
Kusadari semua mulai membeku
Kunanti kau di kemarau kehampaan
Di antara daun dan bunga yang berguguran
Hingga istana pun menjadi puing yang berserakan
Kusadari keabadian hanya ada setelah kematian
Kunanti kau
Di dalam kegelapan
Sambil menanti datangnya mentari dan rembulan
Kunanti kau
Sampai nanti ketika mentari
Tak lagi kutemui